“Jadi memang membaca temuan survei di Jawa Barat ini harus berhati-hati. Kita tahu pengalaman di 2008 dan 2013 bagaimana diawal itu gubernur terpilih Ahmad Heryawan itu tingkat popularitas dan tingkat elektabilitasnya masih dibawah, tapi ternyata berhasil menang,” jelasnya.
Begitu juga dengan Pilgub Jabar 2018. Dimana pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) juga mampu memberikan kejutan dan menyaingi pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum.
“Pasangan Sudrajat-Syaikhu itu bahkan sampai bulan terakhir elektabilitasnya masih relatif dibawah, tapi kemudian di akhir bahkan hampir menyusul perolehanan suara dari pemenangan pada saat ini Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum,” imbuhnya.
Melihat fenomena tersebut, kata Firman, maka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Jabar ini sangat kompetitif khususnya dalam pemilihan gubernur.
“Sehingga memang kalau kita lihat temuannya tadi, kita tidak melihat pola yang relatif kompetitif untuk Pilgub Jabar ini. Namun masih ada kemungkinan-kemungkinan berubah,” ungkapnya.
“Apalagi tadi karena karakteristik pemilih di Jawa Barat itu tingkat perubahannya bisa tinggi menentukan pilihan itu juga di saat-saat terakhir, itu tentu bisa mengubah hasil,” tandasnya.
Berikut hasil survei Voxpol di Pilgub Jabar 2024
Pertanyaan: Seandainya pemilihan dilaksanakan pada hari ini, di antara nama-nama berikut, siapa yang akan ibu/bapak/saudara pilih?
Jawaban:
– Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan 61,8%
– Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie 18,6%
– Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina 7,4%
– Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja 5,6%
– Tidak tahu/Tidak jawab 6,6%
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini