“Selanjutnya ada teknologi buat bencana. Kami bangunkan masjid dengan metode bangun capat. Jadi 99 jam masjid jadi,” imbuhnya.
Inovasi selanjutnya yaitu hadirnya mobil masjid. Pras menyebut, nantinya mobil ini bisa digunakan dalam berbagai kegiatan.
“Aktivitasnya untuk event event tablik akbar, pameran, kemudian konser. Fasilitas masjid terbatas ada mobil yang kami modifikasi bisa menjadi masjid,” terangnya.
Pras mengaku, salah satu hambatan selama ini adalah terkait distribusi pengangkutan material.
“Tadi saya sampaikan Tanah Toraja, harga matrial semen Rp75 ribu. Tapi biaya angkutnya karena tidak bisa mobil hanya dengan motor ongkos angkutnya Rp300 ribu/1 sak semen. Jadi hanya bisa 1 motor kalo bawa 2 ada 100 kg ga bisa stabil lagi. Jadi akses jalannya sangat sulit,” tandasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini