“Berharap kedepannya tidak punya tipe C. Kita juga berusaha untuk mendorong RSUD tipe D, yaitu RSUD Bedas Tegalluar dan Arjasari menjadi tipe C untuk peningkatan ruang rawat inap,” katanya.
Dadangg memiliki cita-cita kedepannya untuk menambah 62 puskesmas, setelah 62 puskesmas yang saat ini beroperasional. Selain mendirikan 5 RSUD Bedas yang menjadi program prioritas Kang DS.
“Idealnya, kita harus memiliki 124 puskesmas. Itu berdasarkan analisis,” ujarnya.
Selain pendidikan dan kesehatan, daya beli masyarakat juga harus ideal. Untuk itu, pihaknya mentargetkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) sebesar Rp1,4 triliun pada tahun 2024 ini.
“Saya optimis PAD meningkat Rp1,5 triliun, yang didukung dengan 2.000 titik potensi wisata,” ungkapnya.
Untuk mendukung peningkatan PAD, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung sudah selesai dibahas, untuk memberikan kepastian hukum kepada para investor untuk mendapatkan jaminan perlindungan.
Dadang pun meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya di kawasan perumahan dalam proses serah terima prasarana sarana utilitas (PSU) atau fasos/fasum di Kabupaten Bandung.
Sampai dengan tahun 2024 ini, pihaknya mentargetkan 100 perumahan yang menyerahkan fasos dan fasum ke Pemkab Bandung. Sampai saat ini sudah lebih dari 50 PSU perumahan yang diserahkan ke Pemkab Bandung, sehingga peningkatan pembangunan tanggung jawab pemerintah.
“Ada dampak serah terima fasos dan fasum itu, di antaranya ada biaya pemeliharaan infrastruktur,” ucapnya.
Dadang juga menjelaskan, bahwa IPM (Indeks Pembangunan Manusia) di Kabupaten Bandung mengalami peningkatan, selama kepemimpinannya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini