“Debat ini adalah tentang kemampuan untuk berpikir otentik dan menyampaikan ide-ide yang benar-benar berasal dari pikiran kita sendiri, bukan sekadar mengulang teks atau jawaban teknis yang sudah disiapkan. Pemimpin itu bukan kepala dinas atau pelaksana teknis, melainkan orang yang mampu melihat dan menyelesaikan masalah secara holistik,” jelas Dedi.
Selain itu, Dedi menegaskan bahwa sebagai pemimpin, ia akan selalu berada di tengah masyarakat dan berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan langsung di lapangan, bukan hanya duduk di belakang meja.
“Jika terpilih nanti, kami akan selalu dekat dengan masyarakat. Kami ingin menyelesaikan masalah di masyarakat secara langsung, bukan membawa masalah kerja dan melupakan aspirasi rakyat,” ujarnya.
Selain itu, mantan Bupati Purwakarta itu juga mengungkapkan rasa belasungkawa atas kecelakaan beruntun yang terjadi di Tol Cipularang KM 92.
“Saya sempat terjebak hampir satu jam karena kecelakaan. Semoga keluarga korban diberi kekuatan, dan semoga yang meninggal diterima amal ibadahnya. Ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua bahwa kita perlu memperhatikan transportasi darat, terutama soal truk-truk yang sudah tua dan tidak memenuhi standar,” ungkapnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini