“Bisa jadi kawasan perkotaan itu dianggap ‘kosong’ atau tidak dikuasai oleh kelompok lain,” tuturnya.
Ganjar memastikan, kelompok monyet tersebut akan kembali ke habitat aslinya jika hewan tersebut tidak menemukan kondisi ideal untuk tinggal di perkotaan.
“Karena secara alami mereka tinggalnya di sana, tidak di sini (pemukiman warga),” katanya.
Namun, hingga saat ini Ganjar menegaskan belum ada penyebab pasti atas kejadian ini. Dan pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat yang menangani kasus tersebut saat ini tengah dilakukan pengecekan.
Ganjar juga menghimbau masyarakat untuk tidak mengganggu, menyudutkan, atau memberi makan mereka, agar hewan tersebut tidak mengalami perubahan perilaku yang mengancam manusia.
“Jika diberi makanan, monyet bisa jadi tidak takut lagi kepada manusia. Bahkan sebaliknya meminta-minta makanan hingga pergeseran perilaku seperti ‘mencuri’. Misalnya, ketika ada warga yang membawa tentengan, mereka mengejar karena mengira itu makanan,” ujarnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini