Sebagai pengajar di salah satu kampus yang ada di Indonesia, Prabu pun merasa tidak terwakili dengan sikap beberapa kampus tersebut.
“Saya tentu memiliki sikap politik sendiri, demikian juga dengan teman-teman Civitas Akademika yang lain,” katanya.
Terakhir, Prabu menyarankan para Civitas Akademika untuk tidak membawa-bawa nama kampus dalam menyuarakan politik pribadinya.
“Maka saran saya jangan bawa-bawa nama kampus jika memang ingin menyuarakan statement atau pernyataan politik pribadi. Anda mempermasalahkan tentang etik, maka seyogyanya kita sebagai Civitas Akademika harus juga mengindahkan etiknya dalam menyampaikan pendapat, jika ini pendapat pribadi katakan apa adanya, jangan mengatasnamakan kampus kecuali memang ada sikap resmi dari kampus tersebut,” tandasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini