“Ini juga kita mendorong agar pemerintah lebih optimal lagi dalam menginformasikan program-program baik untuk pengentasan masalah ketenagakerjaan ini,” ucapnya.
Kemudian, pihaknya pun mengajak komunitas bisnis yang concern ekonomi seperti Hipmi, Kadin dan sebagainya untuk berkolaborasi dalam menekan angka pengangguran.
“Contoh program dari pemerintah sudah selesai melakukan program pelatihan. Nah ini kita punya Kadin, Hipmi, punya lembaga komunitas bisnis, bagaimana dikoneksikan antara peserta yang sudah beres pelatihan di pemerintah ini tidak selesai pasca pelatihan itu saja, ada proses inkubasi yang bisa dikolaborasikan ke teman-teman di sana,” ujarnya.
Di sisi lain, Edwin menyebut tingginya angkanya pengangguran tersebut tidak terlepas dari bonus demografi. Ketika angkatan usia produktif tinggi dan tidak diimbangi dengan pertumbuhan industri maupun kewirausahaan, maka tercipta pengangguraan.
Solusinya, imbuh dia, mau tidak mau harus didorong lebih banyak entrepreneurship. Sehingga tidak saja lapangan pekerjaan yang terus dipaksa membuka lowonongan, namun tidak diiringi dengan kesempatan entreprenurship yang banyak.
“Ini kewirausahaan harus didorong menghadirkan industri-industri baru yang menyerap lapangan kerja pada akhirnya,” tandasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini