Selain itu, Erick mengaku BUMN sangat berkomitmen terhadap kaum disabilitas. Hal itu dicanangkan lewat kebijakan 2 persen pegawai BUMN mesti kaum difabel.
“Kita punya komitmen 2 persen pegawai BUMN itu, kita dorong untuk disabilitas. Kita patut bersyukur mereka itu sempurna dan mereka itu punya akhlak dan perjuangan yang luar biasa,” beber Erick.
Salah satu buktinya adalah, lanjut Ercik, 200 lebih pegawai PNM merupakan kaum difabel. Sedangkan keberpihakan terhadap nasabah difabel, jumlahnya mencapai puluhan ribu.
“20 ribu nasabah disabilitas. Kalau kita lihat tadi, mereka gak dibuat-buat, mereka benar-benar, mohon maaf, tulus. Itu lah kenapa saya meminta kita yang ada PNM bekerja dengan hati,” ucapnya.
“Jangan sampai kita tidak hadir ketika mereka membutuhkan terutama para sahabat disabilitas,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi menyatakan, komitmen PNM dalam pemberdayaan nasabah ultramikro melalui pembiayaan dan pendampingan tidak memandang bulu. Hal ini sejalan dengan konsen Perusahaan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs).
Pada pilar ekonomi, imbuh dia, PNM membantu pemerintah mengentaskan masalah pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan yang terjadi di masyarakat.
“Ibu-ibu yang mau usaha kami dampingi, tanpa melihat keterbatasan fisik. Karena justru di situlah PNM hadir memberi pelayanan bagi mereka yang butuh bantuan untuk mengurangi kesenjangan sosial,” jelas Arief.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini