bukamata.id – Masa pendaftaran calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 semakin dekat.
Kini Prabowo Subianto yang dikandidatkan menjadi bakal presiden kian ‘terang’ menapaki pencalonan ketiganya.
Hal ini tak terlepas dari pertemuan-pertemuan yang ‘menjanjikan’ yang dilakukannya beberapa waktu lalu.
Misalnya saat dalam kegiatan Syukuran HUT ke-64 Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (PEPABRI).
Dalam agenda itu, Prabowo duduk satu meja dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani berharap pertemuan itu berujung pada koalisi di samping yakin ’60 persen’ hal itu bisa terwujud.
“Mudah-mudahan tidak bertepuk sebelah tangan,” kata dia di Bandung, Rabu, 13 September 2023.
Bila Demokrat merapat, maka makin ‘gemuk’ Koalisi Indonesia Maju yang mendukung Prabowo.
Saat ini terdapat dua partai parlemen selain Partai Gerindra di koalisi itu, yakni Partai Golkar dan PAN.
Di luar partai parlemen, terdapat Partai Gelora, Partai Garuda, Partai Bulan Bintang.
Jika Demokrat bergabung, maka potensi raupan suara Prabowo di Pilpres 2024 semakin tinggi, terlebih partai berlambang bintang mercy itu pernah menampuki kekuasaan RI dua periode dengan SBY sebagai presidennya.
Di sisi lain, Prabowo sedang memupuk hubungan dengan kandidat bakal calon wakil presiden (cawapres) ‘unggul’.
Hal itu seperti terlihat pada momen makan malam bersama dengan mantan gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Pertemuan itu dengan sengaja didokumentasikan oleh Prabowo sambil membagikannya lewat Instgram @prabowo.
“Tuang sareng Kang Emil. Haturnuhun kanggo oleh-oleh cilokna. Raos pisan (Makan bersama Kang Emil. Terimakasih untuk oleh-oleh ciloknya. Enak Banget)” ujar Prabowo.
Bahkan selepas pertemuan itu, koalisi berencana untuk melakukan pertemuan membahas cawapres di kantor Golkar pada Kamis, 14 September malam.
“Akan ada pertemuan partai koalisi. Nanti malam,” kata Ahmad Muzani pada kesempatan terpisah di Bandung, Kamis.
Prabowo sendiri sempat menyebut nama Ridwan Kamil sebagai bakal kandidat cawapres potensial selain Erick Thohir dan Gibran Rakabuming.
Ketiganya dianggap sebagai talenta pemimpin muda yang menjanjikan.
Di luar nama itu, sejumlah partai pengusung menawarkan cawapres. Misalnya Golkar dengan Airlangga Hartarto dan PBB dengan Yusril Ihza Mahendra.
Jika Demokrat bergabung, bukan tidak mungkin nama ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan diusulkan.
Sebab, AHY juga keluar dari koalisi pendukung Anies Baswedan setelah sang bacapres mendeklarasikan Muhaimin Iskandar sebagai cawapres.