bukamata.id – Enam provinsi di Indonesia ditetapkan menjadi tulang punggung pasokan beras nasional. Penetapan dilakukan sebagai antisipasi dampak bencana El Nino.
Hal itu disampaikan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat memimpin rapat koordinasi dan gerakan nasional penanganan dampak El Nino di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (12/8/2023).
“Presiden sudah memerintahkan kepada kami untuk mencari provinsi-provinsi yang bisa menjadi andalan menghadapi El Nino. Kita sudah siapkan langkah-langkah itu,” kata Mentan SYL.
Adapun keenam provinsi itu di antaranya Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Enam provinsi tersebut selama ini berperan sebagai sentra produksi pangan nasional.
“Keenam provinsi ini bisa jadi penyelamat RI menghadapi iklim ekstrem El Nino,” ujar SYL.
Sebagai langkah konkret, kata dia, pihaknya sudah menyiapkan sembilan skema sebagai strategi mengantisipasi iklim ekstrem efek El Nino. Mulai dari identifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan, percepatan tanam, peningkatan ketersediaan peralatan dan mesin pertanian (alsintan), peningkatan ketersediaan air.
Lalu, penyediaan benih tahan kekeringan, program 1.000 hektare, pengembangan pupuk organik terpusat dan mandiri, dukungan pembiayaan KUR dan asuransi pertanian, penyiapan lumbung pangan sampai tingkat desa.
“Tadi saya sudah langsung tanam di sini bersama Pak Wali Kota. Tiga bulan kemudian kita punya beras baru, itu yang ingin kita capai,” jelasnya
Menurut mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu, dalam menghadapi El Nino pihaknya sudah meminta seluruh provinsi dan kabupaten kota di Indonesia untuk melakukan langkah-langkah antisipasi. Hal itu agar tidak berdampak terhadap penurunan produksi pangan.
“Rapat koordinasi kali ini dalam rangka mengantisipasi cuaca El Nino, karena kalau tidak diantisipasi dengan baik, El Nino mempunyai dampak yang signifikan terhadap penurunan produksi,” tandasnya.