bukamata.id – Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat resmi menerima hasil tes DNA terkait kasus dugaan pemerkosaan pasien dan keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Tes DNA tersebut menguatkan keterlibatan tersangka, dokter Priguna Anugerah Pratama (31), yang merupakan peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad).
Berdasarkan hasil pemeriksaan tim Pusdokkes Mabes Polri, DNA sperma yang ditemukan pada alat kontrasepsi (kondom) di lokasi kejadian, tepatnya ruang 711 lantai 7 Gedung MCHC RSHS Bandung, dipastikan cocok dengan profil DNA Priguna.
“Secara ilmiah dapat dibuktikan bahwa DNA yang ditemukan pada swab kondom cocok dengan profil DNA tersangka,” ujar Kabid Dokkes Polda Jabar, Kombes Pol dr Nariyana, saat konferensi pers di Mapolda Jabar, Senin (28/4/2025).
Ia didampingi Dirreskrimum Kombes Pol Surawan, Karumkit Bhayangkara Sartika Asih Bandung AKBP dr Eko Yunianto, serta Kabid Humas Kombes Pol Hendra Rochmawan.
Selain dari kondom, identifikasi DNA juga diperkuat melalui rambut kemaluan yang ditemukan di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Rambut pubis yang ditemukan di lokasi juga cocok dengan DNA tersangka. Tidak ditemukan DNA individu laki-laki lain pada swab vagina korban,” lanjut Kombes Nariyana.
Polda Jabar saat ini baru menerima hasil pemeriksaan DNA. Sedangkan hasil tes psikologi terhadap tersangka masih dalam proses di Pusdokkes Mabes Polri.
Satu Tersangka, Tiga Tempat Tidur di TKP
Sementara itu, Dirreskrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan, menegaskan bahwa dari hasil uji DNA tersebut, dipastikan hanya ada satu pelaku, yakni Priguna.
“Sampel DNA yang diuji berasal dari tiga korban dan pelaku. Dari semua pemeriksaan, tidak ditemukan DNA pria lain,” katanya.
Di ruang 711 Gedung MCHC RSHS Bandung, terdapat tiga tempat tidur, yakni di bed 2, 3, dan 4, yang diduga menjadi lokasi tindak pidana tersebut.
Penyidik telah mengamankan berbagai barang bukti dari ketiga tempat tidur itu, yang kini masih diperiksa di Puslabfor Mabes Polri.
“Semua tempat tidur sudah diambil sampel swab-nya. Hasil lengkapnya akan kami sampaikan setelah keluar dari Puslabfor,” tambah Surawan.
Terkait dugaan penggunaan obat bius terhadap korban, Kombes Surawan mengatakan hasil uji toksikologi dalam darah korban masih belum keluar.
“Kami masih menunggu hasil lengkapnya dari Puslabfor. Begitu keluar, akan segera kami informasikan,” pungkasnya.