bukamata.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang menyatakan, saat ini baru tersedia 3.600 hektare lahan mangga Gedong Gincu yang ada di Kabupaten Sumedang.
Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Sumedang, Sajidin, untuk memenuhi permintaan ekspor dibutuhkan kerja sama dengan kabupaten lain.
Selain itu, pengembangan Gedong Gincu juga mendapat dukungan dari Pemprov Jabar dan berbagai perguruan tinggi untuk membangun tempat agar mangga lebih higienis.
“Ada metode tersendiri untuk lebih meningkatkan kehigienisan dengan metode intervensi uap panas. Mengingat soal kehigienisan Jepang sangat ketat untuk ini,” ucap Sajidin, Selasa (4/6/2024).
Sajidi mengatakan, tempat yang dimaksud adalah vapour heat treatment (VHT) yang akan dibangun di bekas Pasar Tolengas, Kecamatan Tomo, seluas 6000 meter persegi.
“Tempat ini akan dibangun di Tolengas sehingga mangga dari berbagai kecamatan seperti Tomo, Ujungjaya, Jatigede akan disterilkan di tempat yang dinamakan VHT, dikemas kemudian siap diangkut untuk diekspor ke Jepang,” katanya.
Adapun kebutuhan ekspor yang dimaksud, kata Sajidin, sekitar 1200 ton pertahun. Jika nantinya tidak terpenuhi, maka pihaknya telah menyiapkan upaya dengan cara berkoordinasi dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Jabar untuk mengkoordinasikan kabupaten tetangga seperti Kuningan dan Majalengka untuk bisa memenuhi kebutuhan ekspor.
“Jepang membutuhkan buah-buahan dari negara tropis akan tetapi rata-rata harganya mahal sehingga dicari untuk dibeli yang murah. Terlebih Jepang mempunyai program menghadirkan buah-buahan tropis untuk rumah tangga sehingga anak-anak diwajibkan memakan buah-buahan,” tandasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini