“Saat ini baru 2000 tempat rawat inap, baik yang punya Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung, Provinsi Jabar maupun swasta, sehingga kita masih kekurangan sekitar 1.500 tempat rawat inap,” katanya.
Oleh karena itu, pihaknya akan menerapkan strategi peningkatan pelayanan kesehatan, khususnya dalam pemenuhan tempat rawat inap. Yang Pertama, meningkatkan status RSUD Bedas Arjasari dan Tegalluar Bojongsoang, mejadi tipe C sehingga berimplikasi pada peningkatan 100 tempat rawat inap.
” RSUD Oto Iskandar Di Nata sudah tipe B dan insya Allah RSUD Cicalengka dua bulan lagi jadi tipe B,” imbuhnya.
Strategi yang kedua adalah menambah puskemas, pustu, termasuk poned sesuai kajian yang telah ada.
Terkait dengan pembangunan RSUD Bedas Pacira ini, Dadang juga berharap pembangunan rumah sakit ini bisa bermanfaat bagi masyarakat, terutama dalam lapangan kerja dengan menggunakan tenaga kerja setempat yang profesional.
“Saya sangat mendukung dan support, masyarakat Pacira untuk melakukan kegiatan membantu dan mendorong cara-cara profesional dan baik-baik berkaitan dengan pembangunan RSUD Bedas Pacira,” katanya.
“Apabila ada yang menghambat, tolong dikawal. Jangan sampai terganggu prasarana sarana kesehatan karena kebutuhan hak dasar masyarakat,” tambahnya.
Dadang mengungkapkan, bahwa selama menjadi Bupati Bandung sudah menyelesaikan 4 RSUD Bedas. Pembangunan rumah sakit itu adalah janji politik Dadang Supriatna saat Pilkada 2020 lalu.
Sementara itu, Kepala DPUTR Kabupaten Bandung, Zeis Zultaqawa mengatakan, bahwa pembangunan RSUD Bedas Pacira ini terbagi dua tahap, yaitu tahun 2023 dan 2024.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini