“Bergerak ini mereka menyampaikan kepada masyarakat, tidak hanya menyampaikan tapi juga mau dan mampu melaporkan ketika ada temuan,” katanya.
Nuryamah berharap dengan kegiatan P2P ini bisa menghasilkan tahapan ataupun standarisasi dari kelompok kader yang sudah dibuat.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Jabar, Zacky Muhammad Zam Zam mengatakan, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 tidak lama lagi akan segera digelar.
“Tentu kami Bawaslu sebagian dari penyelenggara pemilihan yang konsen pada tugas pengawasan, pencegahan, penanganan, pelanggaran dan penyelesaian sengketa proses pemilu,” ujar Zam Zam.
Maka dari itu, kata Zam Zam, Bawaslu sangat berkepentingan untuk melibatkan sebanyak-banyaknya kekuatan, diantaranya adalah kekuatan rekan civil society, rekan-rekan organisasi kepemudaan untuk terlibat aktif dalam proses pengawasan pemilihan kepala daerah 2024 yang diselenggarakan secara serentak.
“Oleh karena itu tentu Bawaslu Jabar menyelenggarakan kegiatan yang menjadi bagian dari upaya untuk melakukan pencegahan-pencegahan dengan melibatkan sebanyak-banyaknya mahasiswa, sebanyak-banyaknya kader, aktivis untuk mengikuti kegiatan Pendidikan Pengawasan Partisipatif,” paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja mengatakan, kegiatan P2P ini diharapkan bisa lebih advance lagi dari Sekolah Kader Pengawas Partisipatif yang sudah ditarik pada tingkat pusat (Bawaslu RI) pada saat itu.
“Ada Basic Training, ada Intermediate Training dan Advance Training, pada saat itu latihan di pusat yang diambil dari masing-masing provinsi,” ujarnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini