Afradiva yang juga merupakan alumni Unisba itu menjelaskan, nantinya beasiswa tersebut akan diberikan dalam bentuk uang yang setara dengan jumlah Uang Kuliah Tunggal (UKT) kepada penerima beasiswa.
“Saat ini memang ada 5 orang yang sedang diberikan, harapan ke depannya karena kita menjalin dengan berbagai mitra, siapa tau bisa lebih naik lagi kuota beasiswanya,” harap Afradiva.
Terkait syarat penerima beasiswa, Afradiva menyebut ada berbagai kualifikasi yang dipakai dan ketentuannya berubah setiap periode. Untuk saat ini, beasiswa hanya diberikan kepada pelaku industri kreatif dan media di perusahaannya.
“Kita per periode itu berbeda-beda untuk syarat beasiswa, kalau yang saat ini syaratnya adalah kita ambil dulu orang-orang yang pernah bekerja bersama kita atau yang sedang bekerja atau terafiliasi dengan kita dahulu,” jelasnya.
Namun, ia memastikan, akan ada perubahan kualifikasi untuk memperluas cangkupan penerima beasiswa, khususnya bagi mahasiswa yang harus dibantu dalam masalah keuangan.
“Ke depannya mungkin ada kualifikasi-kualifikasi yang berbeda. Kita sebagai bisnis atau perusahaan punya pertanggungjawaban secara sosial dan kita coba kolaborasikan dengan Yayasan Rangkoel Indonesia untuk memberikan ke pihak-pihak yang harus diperbantukan secara keuangan,” jelasnya.
Selain beasiswa, Afradiva juga menawarkan layanan kesehatan mental dari Yayasan Rangkoel Indonesia. Ia mengatakan, Yayasan Rangkoel Indonesia akan hadir untuk menjadi support system membangun kesehatan mental.
“Yayasan Rangkoel Indonesia sendiri sifatnya NGO, sifatnya kemanusiaan yang berfokus pada mental health isu, sehingga paradigma yang dipakai Rangkoel itu mencoba untuk bisa menyehatkan juga memberikan rasa aman kepada teman-teman yang memiliki keterbatasan,” pungkasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini