“Tujuan dan output kegiatan ini adalah menyampaikan hasil analisis situasi dan rancangan kegiatan. Pemerintah daerah dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penggunaan sistem informasi penurunan stunting terintegrasi dan membangun komitmen dalam pelayanan publik dalam kegiatan pencegahan dan penurunan stunting secara terintegrasi,” bebernya.
Adapun intervesi spesifik di antaranya:
1. Pemberian Makanan Tambahan melalui Dapur Sehat atasi stunting di 76 lokus sebanyak 4.154 baduta dan balita.
2. Pembinaan tim pendamping keluarga pada 3. 257 Keluarga Risiko Stunting.
3. Pengersa (Pangan Untuk daerah Rawan Stunting) di 9 kelurahan.
Sementara untuk intervensi sensitif di antaranya:
1. Komunikasi Informasi dan edukasi tentang gizi di 102 lokus
2. Monev verifikasi dan validasi data keluarga resiko stunting di 30 kecamatan
3. Pembinaan keluarga balita di 151 kelurahan
Sedangkan komitmen bersama pemangku kepentingan Rembug Stunting yaitu:
1. Penguatan komitmen Camat dan Lurah dalam percepatan penurunan stunting.
2. Kolaborasi dan partisipasi masyarakat dalam percepatan penurunan stunting.
3. Optimalisasi pemetaan dan strategi dalam percobaan penurunan stunting.
4. TPPS tingkat kota, kecamatan, dan kelurahan menyusun strategi akselerasi pencapaian pelaksanaan target pengukuran dan intervensi serta pencegahan, penguatan posyandu tingkat kota kecamatan dan posyandu kelurahan dalam pemantauan dan pengukuran balita.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini