Maka dengan sisi psikologis tersebut, kata Ujang, dimanfaatkan para artis tersebut untuk mendapatkan simpati dari masyarakat Bandung Raya untuk maju di Pilkada mendatang.
“Dan disitu pula artis masuk, artis mencari peruntungan, untuk mendapatkan simpati dari warga menjadi calon kepala daerah dan wakil kepala daerah,” paparnya.
Adapun dari banyaknya calon-calon dari kalangan artis tersebut, Ujang mengatakan hanya partai politik yang bisa melihat siapa nantinya yang benar maju dan sampai mendaftar di KPU.
“Calon yang berpeluang hanya partai politik yang tau, karena partai politik yang mengusulkan dan mendapatkan kewenangan untuk mendaftarkan itu, deal-dealan nya juga dengan partai politik,” bebernya.
Kemudian, Ujang juga menyebutkan jika para artis tersebut tak hanya bisa mengandalkan popularitas saja untuk maju sebagai calon atau wakil kepala daerah.
Menurutnya, artis-artis tersebut setidaknya harus memiliki isi tas (uang) dan aksesibilitas (penerimaan) agar dapat memiliki kesempatan menang di Pilkada nanti.
“Selain popularitas, para artis memiliki isi tas punya uang, yang ketiga penerimaan dari partai politik dan aksesibilitas penerimaan dari warga itu luar biasa dan lumayan, kalau semuanya dimiliki maka ada peluang kesempatan untuk menang,” tandasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini