Setelah dibongkar, mereka menemukan sesuatu yang dibalut kain kafan. Ketika dibuka, ternyata yang dibukur adalah sepotong kaki.
“Saya lihat kondisi kakinya hitam kayaknya bekas tersiram air panas. Rumah itu sudah kosong lama, dari saya di sini tahun 2013 juga sudah kosong,” ungkapnya.
Potongan kaki itu pun dibawa aparat kepolisian dan disimpan di RSUD Syamsudin.
Setelah itu, Weldi mendapatkan kabar jika pemilik kaki tersebut adalah milik salah satu warga berinisial A yang mengalami penyakit diabetes.
“Setelah saya ngobrol sama pihak keluarga ternyata benar itu tersiram air panas sama dia punya penyakit gula,” kata Weldi.
“Dulu sempat tinggal di sini cuman setelah sepuluh tahun lebih dia (pria inisial A) sudah pindah cuman dari situ kan saya nggak tahu pindahnya kemana. Sekarang yang bersangkutan lagi dirawat di RSUD Syamsudin, positifnya kita apabila beliau meninggal itu bisa diambil lagi bisa, disatukan lagi sama badannya,” sambungnya.
Namun, warga menolak untuk penguburan kaki A di rumah kosong tersebut. Weldi pun mendapatkan kabar jika kaki tersebut sudah dimakamkan di TPU setempat pada Minggu (20/10/2024) malam WIB.
“Nah malam tadi dikuburnya. Potongan kaki, malam sudah dibawa sama pihak keluarga, tadinya ngotot pengen dikubur lagi di situ, cuma warga menolak karena di Gading ini ada pemakaman buat warga. Alhamdulillah saya koordinasi sama pihak di Gading bisa (dimakamkan di TPU) sekitar 20:00 WIB dikubur di situ,” terangnya.
Sementara itu, Kasubsi Pengelola Informasi dan Dokumentasi Multimedia (PDIM) Humas Polres Sukabumi Kota Ipda Ade Ruli pun membenarkan peristiwa tersebut. Dia mengatakan, penemuan sepotong kaki sebelah kiri diduga sisa operasi amputasi.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini