Close Menu
Bukamata.idBukamata.id
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Terbaru

Rezaldi Pulih, Persib Siap Tempur di Piala Presiden dan ACL Two 2025

Rabu, 18 Juni 2025 05:00 WIB

Jadwal SIM Keliling Kabupaten Bandung 18 Juni 2025, Catat Lokasinya

Rabu, 18 Juni 2025 05:00 WIB

Jadwal SIM Keliling Kota Bandung 18 Juni 2025, Cek Lokasinya

Rabu, 18 Juni 2025 03:00 WIB
Facebook X (Twitter) Instagram
Terbaru
  • Rezaldi Pulih, Persib Siap Tempur di Piala Presiden dan ACL Two 2025
  • Jadwal SIM Keliling Kabupaten Bandung 18 Juni 2025, Catat Lokasinya
  • Jadwal SIM Keliling Kota Bandung 18 Juni 2025, Cek Lokasinya
  • Kuliner Khas Indramayu: 10 Makanan Tradisional yang Bikin Ketagihan
  • Kamu Pasti Nggak Nyangka! Ini 7 Tempat Wisata Alam di Indramayu yang Kecantikannya Bikin Lupa Pulang
  • Temukan Keunikan Nasi Kalong Bandung, Santapan Malam tanpa MSG yang Menggoda
  • PSSI Batalkan Pemanggilan Dua Pemain Persib untuk TC Timnas U23 Indonesia 2025
  • Harga LPG 3 Kg di Bandung Naik, Warga Diminta Tenang dan Tidak Panic Buying
Facebook Instagram YouTube X (Twitter)
Bukamata.idBukamata.id
Rabu, 18 Juni 2025
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Bukamata.idBukamata.id
Home»Berita

Wujudkan Ekonomi Inklusif, Ketum IAP Sebut Pemerintah Perlu Benahi 20 Wilayah Metropolitan

Putra JuangSenin, 25 November 2024 19:01 WIB
(kedua dari kiri) Ketua Umum Ikatan Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota (IAP) Indonesia, Hendricus Andy Simarmata. (Foto: Ist)

bukamata.id – Pemerintah Indonesia perlu serius membenahi 20 wilayah metropolitan jika ingin mewujudkan ekonomi inklusif dan berkelanjutan sebesar 8 persen pada tahun 2029.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah mengoptimalkan penggunaan infrastruktur yang sudah ada, sekaligus melakukan penyelesaian lahan perkotaan dan tata ruang.

Diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen pada tahun 2029 merupakan target dari Presiden Prabowo Subianto.

Ketua Umum Ikatan Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota (IAP) Indonesia, Hendricus Andy Simarmata mengatakan, pembenahan 20 wilayah metropolitan bisa memaksimalkan kontribusi perkotaan untuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) nasional.

“(PDRB) metropolitan sebenarnya sangat besar, apabila masalah kemacetan, lingkungan dan keterbatasan infrastruktur dasar lainnya dapat diatasi. Masalah-masalah tersebut dapat mengakibatkan urbanisasi menjadi tidak produktif atau tidak optimal karena terdapat biaya-biaya tambahan yang dikeluarkan,” kata Andy dalam keterangannya, Senin (25/11/2024).

Saat ini, Indonesia berada di persimpangan antara tantangan besar dan peluang transformatif. Pada tahun 2045, lebih dari 65 persen penduduk Indonesia diproyeksikan akan bertempat tinggal perkotaan.

Baca Juga:  Momen Prabowo Beri Kejutan Ulang Tahun untuk Wali Kota Singkawang dan Depok

Oleh karena itu, pembenahan pada 20 Wilayah Metropolitan menjadi agenda penting di Indonesia. Pembenahan ini menyangkut kualitas hidup dari lebih 65 persen populasi di perkotaan pada tahun 2045.

“Jika kita ingin masyarakat Indonesia sehat dan kompetitif, maka perencana maupun pemangku kepentingan harus memperbaiki kualitas hidup di wilayah perkotaan terlebih dahulu,” ucap Andy.

Pusat dan daerah perlu bekerja keras dalam upaya pembenahan wilayah metropolitan. Pembenahan dapat dilakukan dengan mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur yang sudah ada.

Infrastruktur yang telah dimanfaatkan secara optimal akan mendukung terciptanya kelayakhunian metropolitan yang mendukung produktifitas masyarakat perkotaan. Peningkatan produktivitas masyarakat akan mendukung ekosistem kegiatan ekonomi yang sehat.

“Indonesia di mata investor global itu attractive tetapi belum kompetitif, untuk itu perlu membenahi wilayah perkotaan metropolitan dengan mengoptimalkan penggunaan infrastruktur yang sudah ada dan pengadaan lahan perkotaan dan tata ruang untuk infrastruktur baru,” jelasnya.

Penyelesaian masalah lahan perkotaan dan tata ruang perlu memperhatikan beberapa kondisi di antaranya, sulitnya pembebasan tanah karena potensi konflik tenurial dan waktu pembebasan tanah yang lama, sehingga perlu alternatif skema lain selain melalui pemberian kompensasi.

Baca Juga:  Hasil Pertemuan Prabowo-DPR, PPN 12 Persen Tetap Berlaku 1 Januari 2025

Hal ini yang akan menjadi pendorong kuat kawasan metropolitan menjadi lebih kompetitif serta akan menarik investasi pada skala nasional dan internasional.

“Mobilisasi orang, barang, informasi, modal, serta sumber daya alam lainnya dalam dan antar Metropolitan secara efisien dan efektif akan menjadikan indonesia smakin kompetitif, shingga mampu menarik banyaknya investasi, meningkatkan konsumsi masyarakat dan volume ekspor,” tuturnya.

“Hal inilah yang berimplikasi pada naiknya pertumbuhan ekonomi di Indonesia sesuai dengan target tahun 2029 sebesar delapan persen,” lanjutnya.

Andy sudah membahas isu ini dalam diskusi bertajuk The 2nd Rebana Expo: Asia-Pacific Metropolitan Planning Caucus yang diselenggarakan di Linggarjati, Kuningan, pada pertengahan pekan lalu.

Selain itu, diskusi pun mencakup pengelolaan aglomerasi perkotaan ini juga membahas solusi lain seperti property tax, development charges, vehicle tax, bond dan obligasi sbagai alternatif pembiayaan pengelolaan metropolitan.

Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 100 perencana dari 15 negara. Para perencana saling bertukar pengalaman dan keilmuan dalam menyusun langkah-langkah praktis pengelolaan aglomerasi perkotaan.

Baca Juga:  14 Tuntutan Menggema dalam Aksi 'Indonesia Gelap' Mahasiswa Bandung untuk Prabowo Subianto

Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Rebana, Bernardus Djonoputro mengatakan, wilayah yang diharapkan menjadi motor penggerak perekonomian Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan dalam pembangunan berkelanjutan.

Salah satu tantangan utama adalah disparitas pembangunan antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Kesenjangannya bisa terlihat dalam akses layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.

“Ketimpangan ini dapat memicu migrasi yang tidak terkendali, memperburuk masalah sosial, dan menekan sumber daya kota,” ujarnya.

Oleh karena itu, Bernardus menekankan pentingnya kebijakan terpadu untuk mendukung pembangunan pedesaan. Rebana berpotensi menjadi pusat industri manufaktur dan logistik yang menciptakan lapangan kerja besar-besaran.

Namun, pengembangan ini memerlukan perhatian khusus terhadap integrasi dengan komunitas lokal.

“Pembangunan industri harus melibatkan masyarakat sekitar. Kita harus memastikan transfer keterampilan terjadi dan manfaat ekonomi dirasakan secara langsung. Selain itu, diversifikasi ekonomi menjadi keharusan untuk mengurangi ketergantungan pada sektor tertentu,” tandasnya.

ekonomi Hendricus Andy Simarmata IAP Prabowo Subianto Wilayah Metropolitan
Share. Facebook Twitter WhatsApp

Jangan Lewatkan

Jadwal SIM Keliling Kabupaten Bandung 18 Juni 2025, Catat Lokasinya

Rabu, 18 Juni 2025 05:00 WIB

Jadwal SIM Keliling Kota Bandung 18 Juni 2025, Cek Lokasinya

Rabu, 18 Juni 2025 03:00 WIB

Harga LPG 3 Kg di Bandung Naik, Warga Diminta Tenang dan Tidak Panic Buying

Selasa, 17 Juni 2025 21:30 WIB

KAI Gandeng INKA: Investasi Rp14,87 Triliun untuk Modernisasi Transportasi Nasional

Selasa, 17 Juni 2025 20:25 WIB

Presiden Prabowo Tetapkan Empat Pulau Sengketa Masuk Wilayah Aceh, Pemerintah Tegaskan Berdasar Data Sah

Selasa, 17 Juni 2025 19:35 WIB

Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Dahsyat, Kolom Abu Capai 11.584 Meter: Warga Diminta Waspada

Selasa, 17 Juni 2025 19:24 WIB
Terpopuler

3 Spot Hidden Gem Bandung Buat Healing di Akhir Pekan

Kamis, 12 Juni 2025 06:00 WIB

Wisata Bandung Hits 2025: Rekomendasi Liburan Keluarga & Pasangan

Rabu, 11 Juni 2025 02:00 WIB

Rekomendasi Wisata Bogor Terbaru dan Terpopuler: Cocok untuk Liburan Keluarga dan Pasangan

Sabtu, 14 Juni 2025 16:34 WIB

Wisata Alam Purwakarta yang Lagi Viral: Lokasi, Harga Tiket & Tips Berkunjung

Minggu, 15 Juni 2025 08:04 WIB

Kecanduan Pornografi? 5 Film Ini Ceritakan Dampak Negatif Nonton Bokep

Kamis, 13 Juni 2024 22:00 WIB
Facebook Instagram YouTube
Bukamata.id © 2025
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.