bukamata.id – FIFA mengungkap fakta mengejutkan: Facundo Garces, pemain naturalisasi Malaysia, tidak memiliki garis keturunan dari Malaysia, dan dokumen yang sebelumnya dijadikan bukti ternyata dipalsukan.
Ini menjadikan Garces pemain naturalisasi Malaysia pertama yang asal-usulnya dibuka ke publik secara gamblang. Sebelumnya, FAM dan Tunku Ismail Idris tampak menutup-nutupi informasi tentang silsilah pemain.
Media Argentina, CDA, memperoleh dokumentasi eksklusif yang mengonfirmasi bahwa Garces memberikan informasi palsu mengenai garis keturunannya.
Baca Juga: AFC Ultimatum FAM Malaysia: Selesaikan Banding Pemain Naturalisasi Sebelum Batas Waktu!
Capitaldenoticias.com.ar bahkan menyebut enam pemain lain yang terkait kasus naturalisasi Malaysia berada dalam situasi sama.
“CDN memperoleh akses eksklusif ke dokumentasi yang mengonfirmasi kecurigaan FIFA,” tulis Capitaldenoticias.com.ar dikutip Jumat (31/10/2025).
“Kami memperoleh dokumentasi yang membuktikan bahwa pemain Colon tersebut berbohong tentang asal usulnya dari Malaysia. Enam pesepak bola lainnya juga berada dalam situasi yang sama.”
Dokumen FIFA menunjukkan fakta bahwa Carlos Rogelio Fernandez, kakek Garces, lahir di Argentina, bukan Malaysia seperti klaim FAM. Catatan Sipil Provinsi Santa Fe memastikan bahwa Fernandez lahir di Villa Maria Selva, Santa Fe, Argentina.
“Nyonya Sebastiana Justa Fernandez, lajang, Argentina, penduduk Villa Maria Selva, menyatakan bahwa rumahnya di Jalan 22. Seorang anak laki-laki kulit putih telah lahir, yang ia akui sebagai putranya,” isi dokumen tersebut.
Don Cipriano Garces, tercatat sebagai suami Dona Sebastiana, menyatakan bahwa ia pedagang keliling berkebangsaan Spanyol, menegaskan kakek buyut Garces bukan dari Malaysia.
Baca Juga: Kontroversi FAM Malaysia: Sekjen Noor Azman Diskors, Tapi Bisa Bertemu Presiden FIFA
Temuan ini menjawab pertanyaan publik Malaysia yang selama ini penasaran soal asal-usul pemain naturalisasi yang kini disanksi.
Selama ini, FAM dan Tunku Ismail Idris menghindari pertanyaan dan menekankan status kewarganegaraan para pemain sah. Namun bukti terbaru menunjukkan bahwa dokumen palsu digunakan untuk memperoleh status tersebut.
Kasus ini menimbulkan pertanyaan serius soal masa depan sepak bola Malaysia dan nasib para pemain yang terlibat. Hukuman pun berpotensi semakin berat karena inti masalahnya adalah pemalsuan dokumen.
Baca Berita bukamata.id lainnya di Google News










