2. Alur Cerita yang Kurang Kuat
Enggak semua film memiliki alur yang mudah dipahami. Memento, misalnya. Film thriller psikologis ini memiliki alur campuran, tetapi ditata dengan rapi dan punya tujuan kuat, sehingga pesannya pun sampai kepada penonton.
Folie à Deux justru punya masalah dalam alur. Dalam Rotten Tomatoes, kritikus Peter Howell dari Toronto Star menyebutkan bahwa penulis dan sutradara Todd Phillip serta Scott Silver enggak tahu jenis film apa yang ingin mereka buat. Film ini berkicau dengan cara yang enggak jelas, enggak tahu ke mana arahnya.
Beberapa momen memang dihidupi dengan menarik oleh Joaquin Phoenix dan Lady Gaga, tetapi kisahnya terasa enggak bercerita. Malah, film ini seperti fragmen-fragmen yang dijahit dengan enggak rapi sehingga narasinya terasa kosong.
3. Biaya Produksi yang Terbuang Percuma
BBC menyebutkan bahwa Joker: Folie à Deux diperkirakan menghabiskan bujet sebesar US$190-200 juta dolar. Bujet yang besar ini menumbuhkan ekspektasi penonton bahwa, setting film akan sangat istimewa.
Nyatanya, film ini malah enggak memanfaatkan bujet dengan baik. Folie à Deux, menurut BBC, enggak memiliki adegan aksi yang hebat. Enggak ada pula efek yang mencengangkan.
4. Penggalian Karakter yang Lemah
Merujuk pada Joker (2019) yang punya kekuatan dalam eksplorasi karakter dan kejiwaan Joker, Folie à Deux diharapkan bisa lebih “gila”, terlebih lagi, ada tokoh Harley Quinn dan embel-embel folie à deux alias kegilaan bersama.
Nyatanya, film ini enggak bisa “segila” film pertamanya. Relasi antara Joker dan Harley Quinn enggak dieksplorasi dengan baik. Penonton sebelumnya berharap kalau chemistry antara keduanya bisa menjadi bumbu dalam film. Nyatanya, setelah mereka bertemu di Arkham Asylum, motif dari tindakan kedua karakter ini enggak jelas.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini