bukamata.id – Pertanyaan mengenai “Apakah makan dan minum membatalkan wudhu?” kerap kali mengganjal di benak sebagian umat Muslim.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu melihat dalil serta pendapat ulama. Wudhu termasuk dalam aktivitas bersuci atau thaharah untuk menghilangkan hadas kecil.
Sebagai umat Muslim, kita diwajibkan untuk berwudhu sebelum sholat, tawaf, serta menyentuh dan membaca Al-Quran.
Dilansir dari laman Persatuan Islam (Persis), pembatal wudhu terdiri dari dua macam, yaitu hadas kecil dan hadas besar.
Sebab, hadas kecil yaitu kencing, buang air besar, kentut, keluar wadli dan madzi. Adapun hadas besar sebabnya keluar mani, berjima, keluar darah haid dan nifas.
Thaharah dari hadas kecil dengan berwudhu adapun hadas besar mesti mandi janabat.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا…
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah… (QS. Al Maidah: 6).
Adapun makan minum tidak termasuk pembatal wudhu, berikut adalah dalilnya dari sahabat Abdullah bin Abbas:
رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ يَأْكُلُ عَرْقًا مِنْ شَاةٍ ثُمَّ صَلَّى وَلَمْ يُمَضْمِضْ وَلَمْ يَمَسَّ مَاءً
Aku pernah melihat Rasulullah ﷺ makan daging (yang masih tersisa di tulang) kambing, kemudian beliau mengerjakan shalat tanpa berkumur dan menyentuh air.” (HR. Ahmad: 2414).
Hadis diatas menunjukan bahwa makan bukan pembatal wudhu, sekiranya membatalkan, tentunya Rasul SAW berwudhu kembali untuk salat.
Begitu juga minum bukan pembatal wudhu berdasarkan hadis dari Anas bin Malik:
إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ شَرِبَ لَبَنًا فَلَمْ يُمَضْمِضْ وَلَمْ يَتَوَضَّأْ وَصَلَّى
Sesungguhnya Rasulullah ﷺ pernah minum susu, lalu beliau tidak berkumur-kumur dan tidak berwudhu kemudian beliau shalat (HR. Abu Daud: 169).
Dengan demikian, kesimpulanya makan dan minum bukan pembatal wudhu.