bukamata.id – Peneliti dari berbagai universitas di Turki dan Amerika Serikat berencana akan kembali menggali lokasi yang diyakini terdamparnya Bahtera Nuh di Gunung Ararat, gunung tertinggi di Turki.
Para peneliti berharap, akan menemukan reruntuhan sisa kapal tersebut.
Diketahui, dalam kisah Alkitab dan Al-Quran menceritakan tentang perintah Tuhan kepada Nuh untuk membangun sebuah bahtera guna menyelamatkan umatnya dan hewan-hewan dari bencana banjir.
Bahtera Nuh tersebut dikatakan telah terdampar di pegunungan Ararat setelah dilanda banjir selama 150 hari sekitar 5.000 tahun yang lalu.
Kini, para peneliti meyakini jika mereka menemukan adanya aktivitas di dekat formasi berbentuk perahu tersebut dari antara tahun 5500 hingga 3000 SM.
“Dalam hal penanggalan, disebutkan bahwa ada kehidupan di wilayah ini juga,” kata Faruk Kaya, wakil rektor profesor di American International Christian University (AICU), dikutip dari The Daily Mail, Minggu (15/12/2024).
“Hal ini terungkap dalam hasil laboratorium,” imbuhnya.
Namun, para peneliti tidak bisa membuktikan keakuratan kisah Alkitab. Mereka menegaskan jika pembentukan mirip perahu tersebut adalah alami dan bukan akibat dari sebuah kapal karam.
Selain itu, tidak ada juga catatan geologis tentang banjir global seperti yang dijelaskan dalam teks-teks keagamaan. Hal ini pun masih diperdebatkan.
“Dengan penanggalan tersebut, tidak mungkin untuk mengatakan bahwa kapal itu ada di sini. Kita perlu bekerja lama untuk mengungkapnya,” kata Kaya kepada media berita Turki Hurriyet.
Pada penelitian periode berikutnya, para peneliti sepakat untuk melakukan studi bersama di bawah pimpinan ITU, Andrew University, dan AICU.
“Tiga universitas akan melanjutkan pekerjaan mereka di bidang ini di masa mendatang,” tukasnya.