bukamata.id – Sebuah teks yang tertulis pada prasasti Turki Kuno akhirnya terpecahkan. Para arkeolog berhasil menguraikan makna arti teks tersebut yang telah lama diperdebatkan.
Teks yang ditulis dalam bahasa Frigia Kuno itu diukir di Arslan Kaya atau ‘Batu Singa’ berusia 2.600 tahun.
Monumen yang berlokasi di Turki bagian barat ini menampilkan patung Sphinx dan gambar dewi yang diapit oleh Singa.
Peninggalan bersejarah ini ditemukan pada tahun 1884 dan hampir terhapus oleh waktu serta vandalisme. Bahkan, para peneliti telah memperdebatkan makna teks pada prasasti tersebut selama lebih dari satu abad.
Upaya di masa lalu terhambat karena bacaan pada prasasti utama ini hanya terungkap empat huruf, sedangkan teks sisanya sebagian besar tidak dapat dipahami.
Kini, para peneliti menemukan jika prasasti tersebut menuliskan nama ‘Materan’, yakni seorang dewi yang diagungkan oleh bangsa Yunani sebagai ibu para dewa.
Para peneliti berhasil mengungkap teks tersebut dengan mengandalkan cahaya di tengah pagi. Bayangan di waktu ini menyoroti jejak yang tersisa dan membantu mengurai huruf-huruf pada prasasti.
Kemudian, para peneliti membandingkan hipotesis prasasti dengan foto-foto lama monumen tersebut dari abad ke-19, sehingga disimpulkan jika teks tersebutu mengeja ‘Materan’ bersama dengan karakter lain yang umum digunakan dalam prasasti Frigia sebagai pemisah kata.
Sementara dikutip dari The Independent, Materan dalam bahasa Frigia adalah dewi ibu yang dipuja sebagai pelindung dan juga dewa pusat.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini