bukamata.id – Ibadah haji yang menjadi rukun Islam kelima ternyata memiliki sejarah panjang yang penuh makna, bermula sejak zaman Nabi Ibrahim AS. Setelah beliau selesai membangun Ka’bah bersama putranya, Nabi Ismail AS, Allah SWT memerintahkannya untuk menyeru seluruh umat manusia agar datang menunaikan ibadah haji.
Dalam keterbatasannya, Nabi Ibrahim bertanya, “Ya Allah, bagaimana aku dapat menyeru seluruh manusia di muka bumi ini?” Allah pun menegaskan, “Engkau hanya perlu menyeru, Aku-lah yang akan menyampaikan seruanmu kepada mereka.” Momen monumental ini tercatat dalam Alquran surah Al-Hajj ayat 27, yang artinya, “Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai setiap unta yang kurus, mereka datang dari segenap penjuru yang jauh.”
Dalam surah Al-Baqarah ayat 128, disebutkan pula doa Nabi Ibrahim setelah membangun Ka’bah. Beliau memohon agar Allah menunjukkan tata cara manasik haji dan menerima tobat mereka. Menurut Didik Dahlan Lukman dalam tulisannya Sejarah Ibadah Haji, doa ini memiliki dua makna penting: bisa jadi sebelum Nabi Ibrahim belum ada syariat haji, sehingga beliau memerlukan petunjuk teknis; atau, mungkin haji pernah disyariatkan sebelumnya namun tradisinya telah berubah sehingga membutuhkan pelurusan.
Jejak Ibadah Haji Sejak Nabi Adam
Beberapa riwayat menyebutkan, bahkan jauh sebelum Nabi Ibrahim, ibadah di sekitar Ka’bah sudah dikenal. Nabi Adam AS dikisahkan sebagai manusia pertama yang melakukan tawaf di sekitar Baitullah, mengikuti jejak para malaikat yang telah bertawaf ribuan tahun sebelumnya. Karena itulah, Ka’bah juga dijuluki Baitul ‘Atiq — yang berarti “rumah kuno” atau “rumah yang mulia”.
Sejarawan besar Ibnu Katsir dalam Bidayah wa an-Nihayah menguatkan pandangan ini. Ia meriwayatkan, para nabi setelah Nabi Adam, seperti Nabi Hud AS dan Nabi Saleh AS, juga melaksanakan ibadah haji ke Ka’bah. Sebuah hadis riwayat Imam Ahmad bin Hanbal menyebutkan bahwa saat Nabi Muhammad SAW melintasi Lembah Usfan dalam perjalanan haji, beliau berkata kepada Abu Bakar RA, “Wahai Abu Bakar, tahukah kamu lembah apakah ini?”
Setelah Abu Bakar menjawab, Nabi SAW bersabda, “Nabi Hud dan Nabi Saleh pernah melewati tempat ini, mengendarai unta-unta muda dengan tali kekang dari anyaman serabut. Mereka mengenakan pakaian sederhana dan mereka bertalbiah menuju Baitullah.”
Ibadah Haji: Tradisi Luhur yang Terus Hidup
Dari seruan Nabi Ibrahim hingga jejak para nabi sebelumnya, ibadah haji menjadi simbol perjalanan spiritual menuju Allah. Ibadah ini tidak hanya mengingatkan pada ketaatan dan perjuangan para pendahulu, tetapi juga meneguhkan nilai persatuan umat Islam dari seluruh penjuru dunia.
Hingga kini, jutaan Muslim setiap tahunnya memenuhi panggilan suci ini, meneruskan tradisi yang telah melintasi ribuan tahun sejarah manusia.