bukamata.id – Karedok merupakan makanan populer di kalangan masyarakat Sunda. Makanan ini dibuat dari sayuran mentah seperti mentimun, toge, kol, kacang panjang, ubi, labu siam, dan daun kemangi.
Biasanya karedok dilengkapi dengan saus kacang, yang dibuat dari cabai merah, air asam, kacang tanah, bawang putih, dan kencur, sehingga rasanya nikmat tiada tara.
Namun tahukah kamu bagaimana asal-usul nama Karedok?
Usut punya usut, karedok ternyata diambil dari nama sebuah kampung yang ada di Sumedang.
Budayawan Ajip Rosidi dalam “Ensiklopedi Sunda: Alam, Manusia, dan Budaya” mengungkap asal-usul karedok.
Pertama menurut cerita lisan, menyebut karedok berasal dari desa Karedok sebuah perkampungan yang terletak di Sungai Cimanuk, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang.
Desa ini berjarak kurang lebih 80 kilometer dari Kota Bandung. Cerita bermulai dari Pangeran Soeria, yang sedang menangkap ikan sungai di sebuah Kampung bernama Kampung Dobol.
Usai mencari ikan, Pangeran Soeria merasa lelah dan ingin sejenak beristirahat. Para penduduk yang melihat sang pangeran kelelahan, langsung menyuguhkan nasi dengan karedok terong.
Pangeran Soeria memakan hidangan itu dan karena memiliki cita rasa yang enak, ia bercerita kepada sesepuh Sumedang tentang hidangan lezat itu.
Bahkan dia mengajak mereka mendatangi kampung Dobol untuk menikmati karedok. Sejak saat itu, berubahlah nama desa itu menjadi desa karedok.
Selain itu asal-usul karedok juga bisa dilihat dari kebiasaan orang Sunda memakan lalapan mentah.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini