“Semua bahan saya ambil dari luar, ikan Tenggiri dari Jakarta, aci dari Bogor, gula aren dari Palembang. Tiga bahan pokok utama sampai saat ini saya pertahankan,” beber dia.
Untuk varian pempek banyak plihan, mulai dari kapal selam sampai lenjer.
Soal harga jangan khawatir, harga Pempek Rama masih ramah di kantong. Mulai dari Rp 7.000 sampai Rp 25.000 per buahnya.
Kalau malas untuk datang ke tempat, lanjut Benjamin, bisa order via aplikasi. Tinggal tulis saja Pempek Rama, dan sesuaikan dengan lokasi toko, juga bisa diorder dari 5 cabang yang sudah ada di Bandung.
“Online ada, kalau mau datang dan makan disini lebih baik,” tuturnya.
Dalam satu hari, lanjut Benjamin, dirinya mampu menggunakan ikan Tenggiri 20-30 kg.
“Kita sebetulnya tidak menghitung per-porsi, tapi dihitung ikan yang kita pakai. 1 hari 20-30 kg daging bersih. Ikan yang digunakan Tenggiri, tidak campur,” ujar pria 68 tahun itu.
Kiat sukses dan bertahan hingga saat ini, ia bocorkan yaitu kualitas yang harus dipertahankan.
“Mutu tetap dipertahankan dan harga terjangkau. Harga jangan tinggi. Sesuaikan dengan barang yang kita jual,” ungkapnya.
“Kita harus menekuni usaha, contohnya pelanggan saya akan tanya. Isitilahnya direview, kita tanya kurangnya apa, makanannya cocok tidak. Jadi kita bisa koreksi, cara itu saya pakai, ternyata banyak masukan sehingga saya harus menyesuaikan dengan lidah disini,” imbuhnya.
Setelah berjalan 35 tahun, Benjamin meyakinkan untuk membuka cabang. Saat ini sudah ada 5 cabang Pempek Rama yakni di:
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini