Karena antusias warga sekitar, juga bertambahnya jamaah masjid ini seiring waktu, pihak DKM juga meminta izin agar dapat menutup sebagian ruas Jalan Tamblong saat pelaksanaan ibadah Salat Jumat.
Selain menjadi tempat ibadah, lebih lanjut, Rahmat menjelaskan Masjid Lautze 2 menjadi tempat bagi saudara-saudara yang hendak menjadi mualaf sebagai tempat mengucap ikrar syahadat.
Sebagai informasi, sejak tujuh tahun ke belakang, telah ada sebanyak 258 mualaf yang kemudian menjadi jemaah Masjid Lautze 2. Latar belakang para mualaf ini pun beragam dan majemuk.
“Karena letak Masjid Lautze 1 di Jakarta itu di kawasan Pecinan, boleh jadi jemaahnya identik dengan keturunan Tionghoa. Nah, kalau di kami, ini rasanya lebih majemuk. Saudara-saudara yang mengucap ikrar syahadat pun lebih majemuk latar belakangnya,” ujar Rahmat.
“Bukan dari keturunan Tionghoa saja, tapi juga ada dari berbagai warga di belahan dunia. Misal dari Prancis, Australia. Dan untuk Indonesia-nya, ada dari berbagai suku asal Indonesia,” imbuhnya.
Sepanjang perjalanannya, berbagai kegiatan kerohanian umat muslim ada di Masjid Lautze 2. Mulai dari shalat berjamaah 5 waktu, pengajian ibu-ibu, pengajian anak, dan satu lagi yang menarik adalah pengajian para mualaf.
“Kami juga menggandeng Rumah Amal Salman, dan kolaborator lainnya agar program reguler ini berjalan,” terang Rahmat.
Spesial di bulan Ramadhan, Masjid Lautze 2 juga membagikan takjil dan iftar gratis bagi umat muslim yang hendak berbuka puasa di sekitar kawasan masjid.
Sekitar 700-1.000 kurma dan air mineral, lalu 250-300 makanan berat disiapkan untuk kemudian dibagikan.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini