bukamata. id – Pantai Pondok Bali menjadi salah satu destinasi wisata di Kabupaten Subang. Terletak di Desa Mayangan, Kecamatan Legon Kulon, wisata ini menawarkan keindahan pesisir Pantura dengan daya magnetnya tersendiri.
Banyak dari para wisatawan mengunjungi tempat ini untuk menikmati pantai sembari memancing, atau sekadar menyantap masakan laut di restoran-restoran mungil, yang telah lama menjadi salah satu sumber ekonomi bagi warga di sana.
Namun, siapa sangka, di balik keindahannya itu menyimpan cerita perjuangan warga Mayangan untuk berjuang selamatkan rumah mereka dari dahsyatnya dampak abrasi.
Dulu desa ini dikenal sebagai desa tambak dengan kekayaan laut hasil ikan dan udang yang melimpah. Namun sudah sejak 20 tahun terakhir, Mayangan berubah drastis menjadi desa yang nyaris tenggelam akibat rob berkepanjangan.
Kepala Desa Mayangan Darto mengatakan, desanya telah kehilangan lebih dari setengah luasan wilayah desa tenggelam dihantam abrasi. “Ratusan hektar lahan tambak dan lahan warga, termasuk rumah dan beberapa bangunan lain, tenggelam karena abrasi dan banjir rob,” ungkap Darto.
Bahkan menurut Darto, Pulau Burung yang berada di sebelah barat Pantai Pondok Bali, dulunya pernah menjadi sebuah daratan yang menyatu. Namun kini, Pulau Burung terpisah sejauh lebih dari 1,5 kilometer dengan Pantai Pondok Bali. “Daratannya habis diterjang abrasi bertahun-tahun hingga hari ini,” cerita Darto.
EIGER Adventure, brand penyedia perlengkapan luar ruang asal Bandung, sudah beberapa kali mampir menyambung silaturahminya dengan warga Mayangan. Beberapa bulan lalu, EIGER singgah ke Mayangan, bahu-membahu bersama warga menanam 10.000 bibit mangrove demi menghalau abrasi.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini