bukamata.id – Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) menjelaskan bahwa setiap mukmin juga bisa Miraj kepada Allah SWT, yaitu lewat shalat.
Sesuai dengan hadits Nabi Muhammad, ash-shalatu mi’rajul mukminin. Karena shalat merupakan peristiwa istimewa dalam proses Isra Miraj. Nabi Muhammad menemui Allah secara langsung untuk menerima perintah shalat.
Ketika Nabi sampai siddrotul muntaha, ada nur yang cahayanya tidak terhingga. Jibril berhenti di sana. Tidak bisa masuk.
Masuk satu langkah, maka langsung mengecil dan hampir terbakar. Jibril terbakar, karena Jibril tidak diundang. Sedangkan nabi memiliki undangan sehingga tidak mengecil dan terbakar.
“Shalat itu adalah miraj mukminin, cara kita bertemu Allah SWT,” jelas Gus Baha dikutip laman NU Online, Senin (27/1/2025).
Shalat bisa disebut Miraj karena di dalamnya ada kandungan percakapan antara Allah dan Nabi Muhammmad saat peristiwa Isra Miraj yang terabadikan pada bacaan tasyahud.
Bacaan ini jadi rukun shalat, yang jika tidak dikerjakan maka shalatnya dianggap tidak sah. Ketika seseorang tasyahud, seakan-akan orang tersebut sedang dialog kepada Allah dan nabi.
Lafadz tersebut yaitu attahiyyatul mubarokatush sholawaatuth thoyyibaatu lillah (salam sejahtera yang penuh barakah dan salam sejahtera yang amat baik adalah milik Allah Ta’ala).
Lalu Allah menjawab, assalamu ‘alaika ayyuhannabiyyu wa rahmatullahi wa barokatuh (salam sejahtera, barokah dan rahmat Allah dilimpahkan kepadamu wahai Nabi Muhammad SAW).
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini