Keyakinan yang harus dipegang, kata Gus Baha, Allah dengan sifat ilmunya sudah tahu sebelum adanya pertemuan dengan Nabi Muhammad. Allah itu tahu sebelum adanya evaluasi dan tidak butuh evaluasi.
Jadi, lanjut Gus Baha, sejak awal peristiwa Isra Mi’raj, Allah sudah tahu kejadiannya akan demikian. Seperti peristiwa saran dari Nabi Musa yang meminta Nabi Muhammad kembali menemui Allah, supaya mengurangi waktu shalat.
Allah juga tahu, imbuh Gus Baha, peristiwa Isra Miraj akan dibenarkan oleh Abu Bakar dan setiap orang yang memiliki akal dan pemikiran yang segar, lalu diingkari oleh kafir Quraisy.
“Peristiwa ini seperti yang telah dikehendaki Allah pada zaman azali dahulu. Namun, meskipun lima waktu, pahalanya tidak berkurang dari shalat lima puluh waktu,” tandasnya.
Rais Syuriyah PBNU, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. (Foto: dok. Pesantren Al-Munawwir Krapyak)
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini