bukamata.id – Dengan berbekal rasa optimisme, Hadinata Batik resmi membuka offline store di Kota Bandung tepatnya di Paris Van Java, GL C – 30 B, Jalan Sukajadi, Cipedes, Bandung pada Selasa (20/2/2024).
Direktur Hadinata Batik Bandung, Albert Pratama menilai, Kota Bandung sebagai pasar yang potensial. Terlebih, Hadinata Batik diterima dengan cukup baik oleh masyarakat Bandung.
“Bandung adalah kota yang cukup potensial cukup besar dan Ibukota Jawa Barat. Kebetulan kita juga sudah hadir dibeberapa departement store di Bandung, kita melihat market di Bandung cukup menerima brand kami maka, official buka di PVJ Bandung,” ucap Albert ditemui usai Grand Opening Hadinata Batik.
Albert mengatakan, berakhirnya pandemi Covid-19 juga menjadi salah satu alasan Hadinata Batik membuka offline store di Kota Bandung. Oleh karena itu, pihaknya optimistis kinerja bisnis dalam setahun kedepan akan berjalan baik.
“Tahun ini kami cukup optimis karna covid sudah tidak ada, pertumbuhan bisnis mulai membaik, dimana batik cukup relate dengan bisnis, dimana yang pakai adalah orang-orang kerja dan orang-orang kantor maka kita yakin tahun ini akan lebih baik,” katanya.
Albert menyebut, Hadinata Batik di Kota Bandung ini menghadirkan berbagai koleksi batik yang lebih lengkap untuk konsumen agar bisa tampil lebih baik dan percaya diri di berbagai aktivitas.
“Lengkap dengan batik print, batik cap, batik tulis dan beberapa pengrajin yang namanya (Ecoprint) proses pembuatan warnanya menggunakan warna alam, menggunakan daun asli kalau diluar negeri disebut (botanical print) dihadirkan disini untuk melengkapi koleksi batik Hadinata di Bandung,” tuturnya.
Untuk range harga batik di Hadinata Batik ini bervariasi. Albert mengatakan, produk Hadinata Batik dijual mulai dari harga Rp250.000.
“Rp250 ribu – Rp5 juta, kalau suka tulis ada diharga Rp5 juta,” ujarnya.
Albert mengungkapkan, Hadinata Batik selalu berkomitmen untuk membantu mendistribusikan produk-produk para pengrajin lokal, tak terkecuali yang ada di Kota Bandung.
“Lokal disini tidak hanya Solo tetapi dari beberapa kota-kota yang ada di Indonesia. Semoga hadirnya Hadinata ini bisa membantu mendistribusikan dan menjualkan produk-produk teman-temen pengrajin,” ungkapnya.
Albert juga menargetkan, Hadinata Batik akan kembali membuka lima offline store di kota lainnya pada tahun ini.
“Kita mempunya target membuka 5 store lagi di tahun ini. Total store saat ini sudah ada 6. Solo ada 2 store, di Jogja, Semarang, Surabaya, dan Bandung,” imbuhnya.
Pada kesempatan ini, Albert pun mengajar generasi muda untuk memulai memakai batik dalam rangka melestarikan hasil karya bangsa Indonesia yang merupakan perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia.
“Mengajak anak muda untuk mulai memakai batik dimana itu adalah ciri khas dari kepribadian dari sebuah negara Indonesia. Kalau kita keluar negeri pakai batik orang langsung bertanya dari Indonesia. Jadi ini yang kita harapkan ada kesadaran dari anak muda mulai memakai batik,” bebernya.
Sebab menurutnya, penggunaan batik tidak harus untuk acara-acara formal seperti rapat atau menghadiri pernikahan. Namun, batik juga bisa dipakai dalam keseharian.
“Kita bisa pakai batik daily karna batik ada yang hanya sifatnya seperti outer bisa dikombinasi dengan tangtop atau tshirt, celana batik atau rok lilit cukup fashionable untuk sekarang jadi, untuk sehari-hari bisa dipakai dan bahan kita rayon, cotton yang artinya adem dan menyerap keringat,” tandasnya.
