bukamata.id – Kaya atau miskin sama-sama memiliki risiko. Allah menguji setiap hambanya sesuai dengan kondisi yang sedang dihadapi, tidak memandang kondisi finansial atau status sosial.
Apabila tidak dibekali keimanan yang kuat dan permohonan perlindungan kepada Allah, tidak jarang seorang muslim gagal melewati ujian tersebut.
Salah satu bentuk upaya agar berhasil melewati ujian yang diberikan Allah kepada para hamba-Nya adalah dengan berdoa. Melalui doa, umat Islam mengungkapkan kebutuhannya kepada Allah dan memohon perlindungan dari berbagai musibah.
Dilansir dari laman NU Online, salah satu doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah permohonan agar terhindar dari fitnah serta ujian kekayaan dan kemiskinan. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam Shahih-nya, Rasulullah SAW berdoa:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِن فِتْنَةِ النَّارِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ وَأَعُوذُ بِكَ مِن فِتْنَةِ الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْغِنَى وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْفَقْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
Artinya, “Aku berlindung kepada-Mu, ya Allah, dari fitnah (cobaan) api neraka dan dari siksaan neraka, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kubur dan dari azab kubur, serta aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kekayaan dan dari fitnah kemiskinan, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Al-Masih Ad-Dajjal.” (HR Al-Bukhari).
Doa ini mengandung makna yang dalam, terutama dalam konteks menghindari fitnah (ujian) yang datang dari kekayaan dan kemiskinan. Rasulullah saw menyadari bahwa dua kondisi ini memiliki potensi besar untuk menjadi sumber fitnah yang dapat menjauhkan seseorang dari jalan yang benar.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini