“Kalau salat yang didapatkan pertama itu ketenangan, bukan BMW. Dalam rumah tangga juga, kalau benar, yang dikasih pertama kali adalah sakinah sebelum mawaddah,” terangnya.
Dalam konteks berislam, Ustaz Adi menekankan pentingnya mengevaluasi diri. Menurutnya, jika seorang Muslim tidak menemukan kedamaian atau kebahagiaan, maka hal pertama yang harus diperiksa adalah sejauh mana ia telah memaksimalkan pedoman keislamannya.
“Kalau tidak ada perbedaan dalam kehidupan kita dengan yang belum berislam, maka perlu dicek optimalisasi penunaian pedoman keislaman kita,” tegasnya.
Ia juga mengaitkan keberhasilan umat Islam masa lalu dengan kedalaman akidah dan praktik keislaman mereka.
“Zaman Utsman bin Affan tidak ada Google, tidak ada YouTube, tetapi hasilnya luar biasa. Mengapa dengan fasilitas serba lengkap sekarang kita tidak bisa menghasilkan sesuatu yang melampaui zaman?” imbuhnya.
Kajian tersebut diakhiri dengan ajakan untuk memperkuat ikatan keimanan agar nilai ketuhanan benar-benar terinternalisasi dalam hati.
“Latihan kita untuk terus mengikat iman itu dalam jiwa disebut akidah, yang menjadi dasar kehidupan seorang Muslim,” tandasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini