bukamata.id – Pergi berangkat haji ke Tanah Suci diyakini bukanlah perkara materi ataupun melimpahnya kekayaan seseorang. Namun melainkan atas panggilan dari Allah SWT.
Hal itulah yang ditercermin dari kisah seorang kakek asal Pasuruan, Jawa Timur yang tinggal di sebuah gubuk reyot bernama Abdul Hari.
Keterbatasan ekonomi tidak memadamkan semangat Abdul Hari untuk pergi beribadah haji. Meski tinggal di sebuah gubuk reyot dengan luas 3×5 meter di Desa Rembang, Pasuruan, ia berhasil mewujudkan mimpinya berangkat haji pada tahun ini.
Diketahui, Abdul Hari tinggal sebatang kara setelah istrinya meninggal dan tanpa dikaruniai anak. Kakek berusia 85 tahun ini mengaku, tidak memiliki amalan khusus sehingga dimampukan Allah untuk berangkat haji.
Abdul Hari mengatakan, dirinya hanya menjalankan kewajiban setiap muslim yakni salat lima waktu.
“Ya sholat lima waktu. Iya saya sangat ingin sekali naik haji. Amalannya ya wirid, berdoa saja,” ucap Abdul Hari, Kamis (16/5/2024).
Dalam kesehariannya, Abdul Hari bekerja sebagai petani di sawah milik orang lain.
“Kesehariannya kerja ke orang, kerja di sawah itu,” ujar keponakan Abdul Hari, Julaikha.
Dari hasil kerjanya tersebut, Abdul Hari sisihkan untuk menabung agar bisa pergi ibadah haji. Dirinya pun mulai mendaftarkan haji pada tahun 2018.
“Iya hasil kerjanya itu terus ditabung,” ungkapnya.
Abdul Hari saat ini tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 32 dan akan berangkat haji pada 18 Mei 2024 mendatang.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini