bukamata.id – Cirebon merupakan salah satu daerah yang berada di Provinsi Jawa Barat. Daerah yang dikenal sebagai Kota Udang ini terletak di pinggir pantai utara Jawa.
Julukan Kota Udang yang melekat pada Cirebon berasal dari etimologi Cirebon yang merupakan singkatan dari dua kata yaitu “Ci” dan “Rebon”. Dalam bahasa Sunda, ci atau cai berarti air, sedangan rebon berarti udang.
Selain disebut Kota Udang, Cirebon juga dijuluki sebagai Kota Wali. Hal ini disebabkan, Cirebon merupakan tempat penyebaran Islam yang dibawa oleh salah seorang dari Wali Songo.
Sosok penyebar Islam di sana bernama Fatahillah atau Syekh Syarif Hidayatullah yang lebih dikenal sebagai Sunan Gunung Jati.
Bukti kejayaan Sunan Gunung Jati dalam penyebaran Islam di Cirebon dapat dilihat hadirnya bangunan masjid dan keraton yang saat ini berada di Kasepuhan.
Saat ini, Cirebon memiliki empat buah Keraton yang merupakan warisan berharga dari kerajaan Islam, yaitu Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan, dan Keraton Keprabon.
Keseluruhan keraton tersebut menunjukkan perpaduan arsitektur dari Hindu ke Islam, dan seterusnya diresapi dengan pengaruh Cina dan Belanda, menciptakan sebuah arsitektur gaya Cirebon yang unik.
Keraton Kasepuhan terletak di Kecamatan Lemahwungkuk di Kota Cirebon yang dibangun pada tahun 1529 oleh Pangeran Mas Mochammad Arifin II. Oleh karena itu, keraton ini adalah istana tertua di Jawa dengan sejarah terpanjang.
Keraton Kasepuhan adalah yang terbesar, berada di atas lahan seluas 10 hektar, dan terbaik di antara istana-istana Cirebon lainnya, di mana setiap sudut memiliki makna tersendiri.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini