bukamata.id – Pada Jumat, 20 Juni 2025 atau bertepatan dengan 24 Zulhijah 1446 H, para khatib di berbagai masjid di Indonesia menyampaikan khutbah bertema penting: “Kebiasaan Buruk Diri: Lalai dan Merugi atas Kehidupan, Sumbu Kebinasaan.”
Tema ini mengangkat pentingnya kesadaran terhadap waktu dan dampak buruk dari kelalaian yang terus-menerus, sebuah refleksi mendalam bagi umat Islam di tengah kesibukan dunia modern.
Pendahuluan
Dalam setiap pelaksanaan ibadah Jumat, khutbah menjadi bagian penting yang tak boleh ditinggalkan. Rasulullah ﷺ menganjurkan agar khutbah disampaikan dengan ringkas namun penuh makna. Seperti sabda beliau dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dan Ahmad:
“Panjangnya shalat dan pendeknya khutbah merupakan tanda pemahaman agama seseorang. Maka perpanjanglah shalat dan persingkatlah khutbah, karena dalam penyampaian yang singkat terdapat kekuatan yang memikat.”
Khutbah Pertama
Segala puji bagi Allah, Dzat yang menguasai segalanya, yang menurunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk dan pembeda antara kebenaran dan kebatilan. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, keluarga, sahabat, dan umatnya yang setia mengikuti ajaran beliau hingga akhir zaman.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Mari kita perbarui tekad untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. Wujudkan kepatuhan kepada-Nya dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya, agar hidup ini senantiasa berada dalam naungan keberkahan.
Ingatlah, waktu adalah nikmat yang sangat besar. Satu-satunya sumber kehidupan yang tak bisa diputar ulang. Setiap detik yang terbuang sia-sia adalah kehilangan yang tak tergantikan. Bahkan, menyia-nyiakan waktu lebih merugikan daripada kematian, karena waktu yang hilang memutus hubungan kita dengan amal dan akhirat.
Allah Swt telah memperingatkan kita dalam Surah Al-‘Ashr:
“Demi masa. Sungguh, manusia benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, saling menasihati dalam kebenaran, dan saling menasihati dalam kesabaran.” (QS. Al-‘Ashr: 1–3)
Ayat ini menunjukkan bahwa manusia sejatinya berada dalam kerugian jika hidupnya tidak diisi dengan nilai-nilai iman dan amal.
Empat Pilar Menghindari Kerugian Hidup
- Iman yang Kuat dan Tulus Iman adalah fondasi kehidupan yang bermakna. Iman yang benar membuahkan kehidupan yang baik, seperti dijelaskan dalam Surah An-Nahl ayat 97: “Barang siapa yang beramal saleh, baik laki-laki maupun perempuan, dalam keadaan beriman, maka pasti Kami akan berikan kepadanya kehidupan yang baik dan pahala terbaik atas amalnya.”
- Amal Saleh yang Konsisten Iman yang kokoh harus ditindaklanjuti dengan amal saleh. Allah Swt menyebutkan dalam Surah Al-Kahfi ayat 110 bahwa amal saleh menjadi syarat untuk memperoleh ridha Allah dan perjumpaan dengan-Nya: “Maka barang siapa berharap untuk bertemu dengan Tuhannya, hendaklah ia beramal saleh dan tidak mempersekutukan siapa pun dalam ibadahnya kepada Allah.”
- Saling Mengingatkan dalam Kebenaran Lingkungan dan pergaulan sangat memengaruhi seseorang. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk saling mengingatkan akan nilai-nilai kebenaran yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah. Firman Allah dalam QS. At-Taubah ayat 119: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan tetaplah bersama orang-orang yang jujur.”
- Sabar dalam Menghadapi Ujian Hidup penuh dengan ujian dan tantangan. Kesabaran adalah kunci agar kita tetap berada di jalur yang lurus. Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 155: “Dan sungguh, Kami akan menguji kalian dengan sedikit rasa takut, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikan kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.”
Penutup Khutbah Pertama
Semoga kita semua dapat mengelola waktu dengan bijak, menebarkan kebaikan, dan menjadikan setiap momen hidup sebagai ladang pahala. Jangan biarkan hari-hari berlalu tanpa arah, karena waktu yang kita miliki adalah aset paling berharga menuju akhirat.
Khutbah Kedua
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad ﷺ, beserta keluarga dan para sahabat beliau.
Kaum Muslimin yang dimuliakan Allah,
Mari kita tingkatkan kepatuhan kepada Allah. Jauhi perbuatan keji, baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Jagalah ibadah, jaga persaudaraan, dan hadirkan diri dalam majelis kebaikan.
Ingatlah perintah Allah dalam Surah Al-Ahzab:
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
Semoga Allah memberikan keberkahan kepada para khalifah yang adil, para sahabat Rasul, dan seluruh umat Islam hingga akhir zaman. Kita memohon kepada Allah agar diberikan kekuatan untuk mengikuti jejak mereka, serta dijauhkan dari segala bencana, fitnah, dan kemaksiatan.
Ya Allah, jadikanlah negeri ini aman dan sejahtera. Berikan petunjuk kepada para pemimpin kami agar senantiasa takut kepada-Mu dan memimpin dengan keadilan.
Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat. Jauhkan kami dari wabah, musibah, dan segala bentuk fitnah. Kabulkanlah doa kami, wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kita) untuk berlaku adil, berbuat ihsan, dan memberi kepada kerabat. Dan melarang perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu mengambil pelajaran.”
Akhirnya, mari kita akhiri khutbah ini dengan memperbanyak dzikir, syukur, dan doa. Semoga Allah senantiasa mengingat kita karena kita mengingat-Nya.