bukamata.id – I’tikaf adalah salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan, terutama di bulan Ramadhan.
Amalan ini dilakukan dengan berdiam diri di masjid untuk fokus beribadah, mendekatkan diri kepada Allah, serta mencari malam Lailatul Qadar yang penuh kemuliaan.
Berikut adalah pembahasan mengenai waktu terbaik untuk i’tikaf, cara Rasulullah SAW melakukannya, serta amalan-amalan yang dianjurkan selama i’tikaf.
Waktu dan Keutamaan I’tikaf
Secara umum, i’tikaf dapat dilakukan kapan saja, tetapi waktu yang paling utama adalah pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Rasulullah SAW senantiasa melaksanakan i’tikaf pada periode ini hingga akhir hayatnya.
I’tikaf biasanya dimulai sejak matahari terbenam pada malam ke-21 Ramadan dan berakhir saat malam Idul Fitri.
Selama i’tikaf, seorang Muslim dianjurkan untuk memaksimalkan ibadahnya guna meraih keberkahan dan keutamaan malam Lailatul Qadar.
Tata Cara I’tikaf Sesuai Sunnah Rasulullah SAW
Agar i’tikaf lebih bermakna, berikut adalah tata cara yang sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW:
- Berniat karena Allah
- I’tikaf harus diawali dengan niat yang ikhlas hanya untuk beribadah kepada Allah.
- Berdiam di masjid
- Selama i’tikaf, Rasulullah SAW menghabiskan waktu di masjid dan hanya keluar untuk keperluan mendesak, seperti buang hajat.
- Meningkatkan ibadah
- Beliau memperbanyak membaca Al-Qur’an, berzikir, berdoa, serta mendirikan shalat malam.
- Menjauhi hal-hal duniawi
- Rasulullah SAW menghindari percakapan yang tidak perlu dan tidak banyak berinteraksi dengan orang lain kecuali dalam urusan ibadah.
- Mencari Lailatul Qadar
- Salah satu tujuan utama i’tikaf adalah untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar, yang lebih baik dari seribu bulan.
Amalan yang Dianjurkan Selama I’tikaf
Agar ibadah lebih maksimal, berikut beberapa amalan yang dianjurkan saat i’tikaf:
- Membaca dan mentadabburi Al-Qur’an
- Memperbanyak dzikir dan istighfar
- Mendirikan shalat malam (qiyamul lail)
- Memanjatkan doa, khususnya doa Lailatul Qadar:
“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni.”
(Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan Engkau suka memberi maaf, maka maafkanlah aku.)
- Menghadiri kajian Islam
- Mengurangi aktivitas yang tidak bermanfaat
Masjid di Bandung yang Menyelenggarakan Program I’tikaf
Bagi masyarakat Bandung yang ingin menjalankan i’tikaf, berikut beberapa masjid yang menyediakan program i’tikaf:
1. Masjid Salman ITB (Jl. Ganeca No. 7, Bandung)
- Memiliki program i’tikaf dengan kuota terbatas
- Pendaftaran dilakukan secara online dan offline
2. Masjid Daarut Tauhiid (Jl. Gegerkalong Girang No. 38, Bandung)
- Menyelenggarakan program i’tikaf dengan berbagai kajian dan ibadah
3. Masjid Al-Lathiif (Jl. Saninten No. 2, Bandung)
- Dikenal dengan suasana khusyuk dan banyak diikuti oleh santri penghafal Al-Qur’an
4. Masjid Al-Murabbi (Jl. H. Alpi No. 40, Bandung)
- Berlokasi di lingkungan pendidikan dan sering mengadakan i’tikaf bagi pelajar dan masyarakat umum
5. Masjid An-Nuur Bio Farma (Jl. Pasteur No. 28, Bandung)
- Menyediakan fasilitas berbuka dan sahur gratis bagi jamaah yang beri’tikaf
6. Masjid Agung Al-Ukhuwah (Jl. Wastukencana No. 27, Bandung)
- Menyelenggarakan program i’tikaf bersama pada 10 hari terakhir Ramadan
- Terbuka untuk umum dengan berbagai kegiatan ibadah
7. Masjid Pusdai (Jl. Diponegoro No. 63, Bandung)
- Menyediakan berbagai program ibadah selama i’tikaf
- Menyediakan makanan berbuka puasa gratis bagi jamaah
Menjalankan i’tikaf dengan sungguh-sungguh dapat memberikan banyak manfaat spiritual, meningkatkan ketakwaan, serta memperkuat hubungan dengan Allah SWT.