“Beken yang saya pikirkan bukan hanya beken yang merupakan singkatan dari bebas kendaraan. Artinya “well-known; familiar”. Dikenal baik dan sudah menjadi bagian darah-daging dari aktivitas sehari-hari warga Bandung,” terangnya.
Latar belakang keilmuannya di S1 dan S2 Teknik Sipil menjadikannya fokus terhadap tata ruang, arsitektur, lanskap transportasi, dan kota yang ramah kepada pejalan kaki.
“Itu adalah mimpi yang saya ingin wujudkan di kota ini,” ujarnya.
Rahmat berharap, Braga Beken tidak hanya berjalan sementara, melainkan untuk waktu-waktu ke depan. Selain itu, kawasan Jalan Braga bisa steril itu dan benar-benar menjadi “walking street” sepenuhnya.
Serta bisa dinikmati orang dari semua kalangan tanpa ada gangguan atau lalu lalang dari berbagai jenis kendaraan yang berbahan bakar fosil.
“Semoga juga Braga Beken tidak hanya digelar di akhir pekan, tetapi setiap hari. Saya sangat mengapresiasi kawasan ini,” tandasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini