bukamata.id – Nama Nurul Sahara, mahasiswi program doktoral Universitas Brawijaya (UB), mendadak viral setelah berseteru dengan tetangganya yang juga dikenal sebagai dosen sekaligus tokoh agama, Imam Muslimin alias Yai Mim.
Awalnya dianggap konflik kecil antarwarga, kasus ini melebar menjadi konsumsi publik setelah video adu argumen mereka tersebar luas di TikTok. Publik pun penasaran dengan sosok Nurul Sahara, perempuan yang berani berkonfrontasi dengan seorang akademisi dan pemuka agama.
Baca Juga: Plot Twist Kasus Viral Yai Mim vs Sahara: Mantan Dosen UIN Malang Disebut Korban Framing
Profil Singkat Nurul Sahara
- Nama Lengkap: Nurul Sahara
- Agama: Islam
- Pendidikan:
- S2 Magister Administrasi Publik, Universitas Brawijaya
- S3 Program Doktor, Universitas Brawijaya (sedang berjalan)
- Pekerjaan & Aktivitas:
- Asisten peneliti di CV Aksara Bumi Intelekta (sejak 2024)
- Pemilik usaha rental mobil
- Pernah menjadi asisten dosen paruh waktu di Universitas Islam Malang (2017–2020)
Awal Perseteruan
Konflik bermula dari keluhan Nurul terhadap Yai Mim dan istrinya yang baru pindah ke lingkungan perumahan. Melalui akun media sosial, ia menuding sang dosen melakukan sejumlah pelanggaran, seperti:
- dugaan pelecehan seksual,
- pencemaran nama baik usaha rental mobil,
- perusakan kendaraan,
- pemblokiran jalan umum, hingga
- memprovokasi mahasiswa untuk menyerbu garasinya.
Baca Juga: Viral Oknum Dosen UIN Malang Pura-pura Stroke saat Diperiksa Polisi Dugaan Pelecehan
Balasan Yai Mim
Merasa dirugikan, Yai Mim membantah tudingan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa imbas dari video yang disebarkan Nurul membuat dirinya kehilangan jabatan dosen di UIN Malang.
“Saya mohon keadilan Profesor Widodo (Rektor UB) agar mahasiswa bapak ini bisa dibina. Saya mohon saudari Nurul Sahara diberhentikan dari program doktor S3 di UB,” ujar Imam Muslimin dalam video klarifikasinya yang juga menyebar luas.
Opini Publik yang Berubah Arah
Pada awalnya, warganet lebih banyak memberi dukungan pada Nurul Sahara. Namun setelah beredar video lain yang memperlihatkan keluarga Sahara bersuara keras terhadap Yai Mim yang lebih tua, sebagian publik berbalik mendukung sang dosen.
Komentar netizen pun terbelah: ada yang menilai Yai Mim sebagai korban framing, ada pula yang tetap berpihak pada Nurul karena berani melawan ketidakadilan.
Baca Juga: Fakta di Balik Video Tangis Bahlil Lahadalia yang Diklaim Dicopot Prabowo
Dari Konflik Warga ke Perang Narasi Digital
Kasus ini kini berkembang menjadi perang narasi di dunia maya. Kedua belah pihak sama-sama mengunggah pernyataan, sementara publik ikut membentuk opini melalui komentar dan unggahan ulang.
Perseteruan antara mahasiswi doktoral dan dosen UIN Malang ini tak lagi sekadar urusan jalan atau parkir, tetapi menyentuh isu lebih luas: etika akademis, adab sosial, hingga bagaimana media sosial bisa mengubah konflik pribadi menjadi drama publik.
Kini, masyarakat menunggu langkah hukum dan penyelesaian resmi. Kasus ini bukan hanya ujian bagi kedua individu, tetapi juga menyinggung nama baik dua kampus ternama di Malang, Universitas Brawijaya dan UIN Malang.