bukamata.id – China sedang ramai infeksi human metapneumovirus (HMPV). Lonjakan kasus penyakit pernapasan ini bahkan menjadi sorotan publik dari sejumlah negara di dunia, termasuk Indonesia.
Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan infeksi pernapasan cenderung meningkat selama musim dingin, terutama di wilayah Utara.
Lantas apa itu HMPV? Yuk kenali gejala dan risikonya menurut sains.
Human metapneumovirus (HMPV) merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan atas, namun kadang-kadang bisa menyebabkan infeksi pernapasan bawah. Umumnya, HMPV terjadi di musim dingin dan musim semi.
“Infeksi pernapasan musim dingin ini sebagian besar disebabkan oleh virus influenza, dengan HMPV juga ikut berkontribusi,” jelas Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China dilansir dari Reuters, Sabtu (4/1/2025).
CDC China menjelaskan, gejala infeksi HMPV ini seperti batuk, demam, hidung tersumbat, sakit tenggorokan dan mengi.
“Kasus yang parah dapat mengakibatkan bronkitis atau pneumonia, terutama di kalangan bayi, orang tua, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah,” tambah keterangan tersebut.
Bagi mereka yang memiliki riwayat asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), atau emfisema, berisiko lebih tinggi terjangkit HMPV.
Menurut CDC China, virus ini menyebar melalui droplet atau aerosol dari batuk atau bersin, serta kontak dekat atau paparan lingkungan yang terkontaminasi. Sementara masa inkubasi sekitar tiga hingga lima hari.
Rekomendasi pencegahan penularan HMPV ini layanya Covid-19, yakni memakai masker, menjaga jarak, sering mencuci tangan, dan menghindari tempat ramai sebisa mungkin.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini