bukamataid – Desa Tolajuk, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, kini menjadi pusat perhatian para ahli dan penggiat pariwisata, khususnya enthusiast kopi. Pasalnya, desa yang terletak di sekitar kawasan Gunung Latimojong ini memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi desa wisata berbasis kebun kopi Arabika.
Kopi Arabika yang tumbuh di Desa Tolajuk dikenal dengan keunikan rasa dan aroma yang khas. Hasil tes rasa dari Balai Penelitian Kopi dan Kakao pada 2023 lalu, menyebut kopi arabika dari Desa Tolajuk memiliki karakteristik ‘flowery-coffee blossom, fruity-lemony, spicy-chili like, star fruit aroma and aftertaste’.
Keunikan rasa itu, menjadikan kopi Tolajuk ini masuk pada kopi kualitas specialty. Produk unggulan kopi ini telah menarik perhatian para penikmat kopi dari berbagai wilayah di Indonesia.
Saat ini, luas lahan kopi di desa ini lebih dari 100 hektar, yang dikelola dengan sistem wanatani (agroforestry) di Desa Tolajuk.
Selain kopi, warga juga menanam cengkeh, jeruk dan mahoni. Keanekaragaman hayati berpadu dengan lanskap pergunungan di Luwu yang masih perawan menciptakan panorama indah yang memanjakan mata.
Keindahan Desa Tolajuk dengan sungai jernih yang mengalir sepanjang tahun, rumah adat, serta keramahan masyarakatnya menjadi pesona tersendiri. Selain itu, desa ini juga menjadi titik awal pendakian Gunung Latimojong, menambah daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Derap langkah Desa Tolajuk dalam merintis desa wisata wanatani unggulan tak luput dari dorongan tim peneliti dari Pusat Pemberdayaan Perdesaan (P2D) ITB, dengan dukungan Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) ITB. Tim peneliti terdiri dari Pathmi Noerhatiini, Dicky Rezady Munaf dan Allis Nurdini, sedangkan asisten riset beranggotakan Gilang Aditya Pratama, Muhammad Alkhadri dan Tsamrotul Jannah.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini