Pada pertemuan pertama, kongres ini dipimpin oleh Mohammad Tabrani dan membahsantentang arti penting persatuan untuk kebangsaan. Pada pertemuan kedua, membahas tentang topik yang berkaitan dengan kedudukan perempuan yang dihadiri oleh banyak pembicara perempuan. Pertemuan ketiga, membahas mengenai penggunaan Bahasa Melayu yang dipimpin oleh Moh. Yamin.
Dalam kongres itu juga membicarakan tentang kewajiban agama dalam pergerakan kebangsaan yang antara lain berisi anjuran akan bersikap toleran terhadap agama lain yang berbeda.
Adapun hasil yang didapatkan dalam Kongres Pemuda I yaitu, kemerdekaan Indonesia menjadi hal yang ideal bagi seluruh pemuda Indonesia, segala perserikatan pemuda harus berupaya menuju mempersatukan diri dalam satu perkumpulan, cita-cita Indonesia merdeka menjadi cita-cita bagi seluruh pemuda Indonesia, dan organisasi pemuda digunakan sebagai wadah untuk mengakui dan menerima cita-cita persatuan bangsa Indonesia.
1928 – Kongres Pemuda II yang Melahirkan Sumpah Pemuda
Pada tanggal 3 Mei 1928 dan 12 Agustus 1928 para pemuda mengadakan pertemuan untuk membahas pembentukan panitia dan susunan acara kongres. Kemudian terjadilah Kongres Pemuda II yang diselenggrakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928 yang berlokasi di tiga lokasi yaitu, Katholieke Jongenlingen Bond, Oost Java Bioscoop, dan Indonesische Clubgebouw (Rumah Indekos, Kramat No. 106).
penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua ini berasal dari gagasan Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggotakan pelajar dari seluruh Indonesia. Kongres ini bertujuan untuk memperkuat rasa persatuan dan kebangsaan Indonesia yang telah tumbuh di dalam benak dan sanubari pemuda-pemudi.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini