bukamata.id – Menilik sejarah Villa Isola yang kini dikenal dengan nama Bumi Siliwangi, berlokasi di Jalan Setiabudi, Bandung.
Villa Isola merupakan salah satu bangunan hasil karya arsitektur Charles Prosper Wolff Schoemaker yang bergaya arsitektur Art Deco dan mulai dibangun pada tahun 1933.
Sang arsitek, Schoemaker, banyak memadukan falsafah arsitektur tradisional dengan modern dalam bangunan ini. Schoemaker menerapkannya secara konsisten mulai dari orientasi kosmik utara selatan, kesatuan dengan lingkungan, bentuk dan pemanfaatan sinar matahari untuk mendapat efek bayangan yang memperindah bangunan.
Dahulu, Villa Isola ini dimiliki oleh Dominique Willem Berretty seorang “Raja Media Cetak” yang sangat kaya-raya.
Terbiasa dengan kemewahan ternyata sang pemilik, Berretty, punya cerita kehidupan yang penuh intrik dengan pemerintahan saat itu baik dengan Hindia Belanda maupun Jepang.
Sebagai seorang “Raja Media Cetak” dan karena memiliki kedekatan dengan pemerintah Hindia Belanda, maka surat kabarnya disinyalir menjadi salah satu corong pemerintah Hindia Belanda.
Namun, ternyata ia juga memiliki kedekatan khusus dengan pemerintah Jepang, yang tentunya membuat geram pemerintah Belanda.
Karena itulah maka dalam kehidupannya Berretty sering menyendiri dan enggan bertemu banyak orang.
Villa Isola yang tenang dan damai inilah yang ia gunakan untuk berdiam diri, hal ini dapat terlihat pada bagian dalam Villa tertulis “M’ Isolo E Vivo” yang artinya kurang lebih: menyendiri untuk bertahan hidup.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini