bukamata.id – Bandung, kota yang kaya akan destinasi wisata budaya dan sejarah, kini menawarkan pengalaman baru yang menarik bagi warga dan wisatawan.
Selain Museum Geologi, Museum Asia Afrika dan Museum Pos Indonesia, yang sudah terkenal, kini hadir Museum Mainan 198x.
Museum ini mengajak pengunjung bernostalgia ke masa kecil dengan koleksi mainan klasik dari era 1980-an, menjadikannya daya tarik baru yang menggugah kenangan manis.
Menurut informasi dari Disbudpar Kota Bandung, Museum Mainan 198x bermula dari kecintaan pendiri Aldo Ikhwanul Khalid terhadap mainan klasik.
Koleksi pribadinya yang awalnya hanya memenuhi dua etalase kecil berkembang pesat hingga tahun 1999, ketika Aldo membuka Zero Toys, toko mainan kolektor pertama di Bandung.
Pada tahun 2005, koleksi ini resmi disulap menjadi Museum Mainan 198x, sebagai bentuk penghormatan untuk mainan yang populer pada dekade 1980-an.
Nama 198x dipilih karena mencakup rentang tahun produksi koleksi yang dipajang di museum ini, yaitu antara tahun 1980 hingga 1989.
Museum ini menawarkan perjalanan waktu ke masa lampau, di mana mainan bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga mencerminkan budaya dan teknologi pada zamannya.
Hingga saat ini, Museum Mainan 198x memiliki lebih dari 3.000 jenis mainan dari berbagai belahan dunia, termasuk Amerika, Jepang, dan negara-negara lainnya. Setiap koleksi mainan menceritakan kisah unik tentang masa kecil dari berbagai tempat.
Khususnya, mainan asal Jepang menjadi favorit, berkat pengaruh besar dari film-film robot Jepang yang sangat populer pada masa itu. Koleksi mainan ini dipajang dengan rapi, menciptakan pengalaman visual yang mengesankan bagi setiap pengunjung.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini