Selain itu, mengkhususkan puasa pada hari Kamis pertama di bulan Rajab juga tidak memiliki dasar syariat. Puasa sunnah memang dianjurkan, tetapi pengkhususan pada waktu tertentu tanpa dalil yang jelas justru bisa masuk dalam kategori bid’ah.
Hal serupa berlaku pada malam 27 Rajab, yang sering dikaitkan dengan peringatan Isra-Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Mengkhususkan malam tersebut dengan ibadah-ibadah tertentu tanpa landasan syariat yang jelas tidak dianjurkan.
Meski peristiwa Isra-Mi’raj merupakan momen penting dalam sejarah Islam, ibadah yang dilakukan harus tetap mengacu pada tuntunan yang ada.
Dalam menghadapi bulan Rajab, umat Muslim perlu bijak dalam memahami amalan yang dianjurkan dan menghindari yang tidak memiliki landasan syariat.
Lebih baik bagi kita ialah meningkatkan kualitas ibadah, memperbanyak amal kebaikan, serta menjauhi perbuatan maksiat.
Pada intinya, keutamaan bulan Rajab terletak pada bagaimana umat Muslim mampu menjaga keseimbangan antara menjalankan amalan sunnah yang sesuai dengan tuntunan dan menjauhkan diri dari praktik bid’ah.
Amalan sunnah di bulan Rajab
– Memperbanyak puasa sunah
– Menghindari maksiat
– Amalan bidah di bulan Rajab
Amalan bid’ah di bulan Rajab
– Salat Raghaib
– Puasa Khusus Rajab
– Ritual pada tanggal 27 Rajab
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini