“Bangun rumah di sini sekitar tahun 1918 dan selesai itu tahun 1921 pas mertua saya (S Kartono Abuchaer) lahir,” ucap Dewi, dikutip Jumat (29/9/2023).
Pria asal Yogyakarta itu datang ke Cimahi sekitar tahun 1980-an. Ia berjualan bakul, sandal kayu Jawa hingga klompen alias bakiak di Pasar Antri yang ketika itu bangunannya belum permanen. Dia tinggal di daerah Gang Rangsom, Cimahi saat itu.
Kemudian, Wongso menambah barang jualannya dengan batik yang dibawa dari Yogyakarta, hingga menjadikannya saudagar sugih. Usahanya terus berkembang hingga bisa menyuplai bahan-bahan makanan seperti beras, tepung, gula ke tangsi-tangsi tentara.
Lalu, lahan yang sudah dibelinya di seberang rumah di Baros dijadikan Mbah Wongso pasar yang masih berdiri hingga kini.
“Usahanya maju di sini kemudian keluarga bahkan sodara dibawa ke sini. Beliau termasuk yang mendirikan Pasar Antri,” kata Dewi.
Kehidupan Mbah Wongso tidak hanya soal berdagang, dia juga ternyata dalam kegiatan Sarekat Islam yang didirikan HOS Tjokroaminoto yang sering datang ke Cimahi dan menginap di rumah Mbah Wongso yang berada di Jalan Bapa Ampi.
Aktivitas itulah yang membuat Mbah Wongso mengenal Bung Karno yang saat itu belum menjadi Presiden Indonesia. Bahkan, Bung Karno disebut pernah bertandang ke rumah Mbah Wongso yang berada di Baros.
Rumah bersejarah itu kemudian didatangi Rahmawati Soekarnoputri, putri Bung Karno yang sedang menelusuri jejak perjuangan ayahnya itu. Keluarga Mbah Wongso diajak untuk ikut napak tilas Soekarno ke Banceuy dan sebagainya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini