Tanggal 12 November ditetapkan sebagai Hari Ayah Nasional di Indonesia. Tujuannya adalah mengapresiasi peran ayah dalam kehidupan anak dan mengenang jasa ayah dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Peran dan jasa ayah tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata dan tidak dapat digambarkan dengan segala puja-puji.
Ayah adalah sandaran di saat seluruh manusia menjauhi sang anak. Kegigihan ayah adalah kehidupan anak dan perjuangan ayah adalah kesuksesan anak. Ayah adalah ruh keluarga, perhiasan mata, cahaya kehidupan, dan penerang rumah. Keberadaannya adalah ketenangan, melihatnya adalah kebahagiaan, dan kehilangannya tidak tergantikan. Ayah mengorbankan dirinya untuk anak, meskipun ayah tidak memberikan semua yang diinginkan anak, tapi ayah memberikan semua yang dimilikinya untuk anak.
Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah!
Nabi Muhammad memberikan apresiasi tinggi terhadap peran dan jasa ayah dalam kehidupan anak. Nabi mengilustrasikan bahwa sosok ayah merupakan pintu masuk anak ke dalam surga yang terbaik. Jika ingin masuk surga, maka seorang anak harus berbakti kepada ayah. Hadits ini dikutip imam Ibnu Hibban dalam kitab Shahih Ibnu Hibban, juz 2, halaman 167 sebagai berikut:
الْوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ، فَحَافِظْ عَلَى ذَلِكَ إِنْ شِئْتَ، أَوْ دَعْ
Artinya: “Ayah adalah pintu surga yang ada di pertengahan. Jagalah hal itu (ayah) jika engkau mau (surga) atau tinggalkan hal itu (ayah) jika engkau tidak mau (surga).”
Hadits ini senada dengan hadits lain yang menggambarkan peran seorang ibu. Nabi memberikan apresiasi terhadap peran dan jasa ibu dengan ilustrasi bahwa surga ada di bawah kaki ibu. Jika seorang anak berbakti kepada ibu, maka ia akan masuk surga.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini