Kini berjarak 23 tahun mereka semua kembali dengan peran yang sama dan membawa premis yang sama. Tentu jika ditarik dari garis waktu di film ada banyak hal berubah.
Bagaimana kondisi kebun Pak Ardiwilaga, bagaimana rumah Sherina yang di Bandung apakah dia masih tinggal di sana hingga dewasa atau bagaimana hubungan Sherina dan Shadam setelah keduanya bertualang.
3. Cerita baru
Sebagai sebuah film sekuel dari sebuah film terkenal tentu enggak bisa hanya ngandelin kenangan penonton yang diulang di depan layar. Butuh konflik baru, butuh premis baru butuh cerita yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Jika dillihat dari sinopsisnya, film ini akan mengangkat isu cukup berat tentang perburuan Orang Utan di Kalimantan. Jika eksekusinya baik dan tetap dikemas dengan menyenangkan enggak bisa dimungkiri kalau bakal banyak penonton yang puas dan nagih untuk dibuatkan film ketiganya.
4. Soundtrack yang enak
Petualangan Sherina pada tahun 2000 enggak sekedar sebuah film anak yang melegenda. Selain ceritanya yang memang sangat menarik, film ini juga menyimpan soundtrack yang enak buat didengar bahkan hingga sekarang.
Soundtrack tersebut dibungkus dalam satu album berjudul Petualngan Sherina yang semua lagunya sangat mudah untuk dinikmati.
Beberapa dari kita tentu masih ingat dengan lagu Jagoan, masih hafal dengan lagu Anak Mami atau mungkin masih sering mendengarkan lagu Bintang-Bintang sampai saat ini.
Itu bukti jika film Petualangan Sherina tahun 2000 benar-benar memikirkan soundtrack, mereka tahu film ini akan ditonton oleh banyak anak maka soundtrack yang tepat pun dibuat.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini