Karena hal tersebut, perlu adanya tindakan nyata demi memperbaiki konektivitas di pedesaan, sekaligus memperkuat ketahanan lokal dalam menghadapi dampak perubahan iklim.
“Rural ICT Camp 2024 akan digelar secara hybrid dengan aktivitas online dan on-site di 4 desa yang berada di wilayah Kecamatan Ciracap. Salah satu sesi utama di ajang ini adalah Dialog Kebijakan Nasional dengan tema ‘Konektivitas Pedesaan dan Ketahanan Iklim Dalam Kerangka RPJMN 2025-2029’,” jelas Gustaff.
“Selain itu, akan ada kegiatan DAP Global Learning Event yang akan menjadi ajang pertukaran pengetahuan di antara peserta Sekolah Internet Komunitas dengan beberapa perwakilan mitra lembaga dari dalam dan luar negeri, termasuk perwakilan dari Kedutaan Besar Inggris,” tambahnya.
Pada acara ini juga, bakal diisi kegiatan pelepasan tukik yang bertempat di Balai Konservasi Penyu Pangumbahan, serta lokakarya pemanfaatan akses internet untuk pemantauan cuaca (weather station), dan pengurangan risiko bencana (PRB).
Sementara itu, pengelola program Sekolah Internet Komunitas di Kecamatan Ciracap, Dede Irawan mengatakan bangga jika wilayahnya menjadi tuan rumah Rucal ICT 2024.
Pasalnya, sejak tergabung dalam program Sekolah Internet Komunitas di 2020, awalnya wilayahnya tidak ada akses internet yang pada saat itu menghambat kegiatan pendidikan.
“Apalagi saat pandemi COVID-19, kami tidak bisa melakukan kegiatan belajar secara luring. Namun, pada 2021 saat akses mulai terbangun, kami sebagai tenaga pendidik secara tidak langsung memberikan dampak layanan pendidikan lebih profesional, seperti memudahkan pembelajaran, tidak terfokus pada satu sumber seperti buku paket yang ada di sekolah,” paparnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini